Apa yang menyebabkan bayi cegukan? Cegukan atau dalam bahasa medis disebut singultus adalah kondisi di mana otot diafragma mengalami kejang yang tak terkendali dan dapat berlangsung dalam beberapa saat.
Pada umumnya bayi mengalami cegukan setelah menyusu dalam jumlah yang terlalu sedikit atau terlalu banyak dan dalam tempo yang cepat. Alhasil timbul distensi lambung yang menyebabkan kontraksi diafragma penyebab cegukan.
Cegukan tidak hanya terjadi pada bayi baru lahir namun cegukan juga dapat terjadi pada bayi yang masih di dalam kandungan. Cegukan dapat bermanfaat untuk membantu proses pernapasan.
Kenapa cegukan mudah terjadi pada bayi? Hal ini dikarenakan organ pernapasan bayi yang belum berfungsi secara sempurna. Katup antara lambung dan esofagus pada bayi masih rentan terjadinya refleks gastroesofagus yang mana kondisi ini beraksi untuk mencegah makanan yang ada di lambung agar tidak kembali naik ke esofagus.
Baca nanti:
- Cara Mengatasi Pilek Pada Bayi yang Benar
- Cara Mengatasi Perut Kembung Pada Bayi dan Mengetahui Penyebabnya
- Berbagai Penyebab Bayi Rewel Menangis. Berikut Cara Mengatasinya
Cara menghilangkan cegukan pada bayi
Bayi mengalami cegukan tidak hanya terjadi setelah minum ASI (Air Susu Ibu) namun juga dapat terjadi saat bayi dalam kondisi tidur. Lalu bagaimana cara menghilangkan cegukan pada bayi?
1. Peluk atau gendong bayi
Saat bayi mengalami cegukan maka segeralah untuk memeluk bayi dengan cara menggendongnya. Buatlah ia menjadi tenang dan tidak rewel, kadang tangisan bayi juga dibarengi dengan cegukan.
Goyangkan bayi secara perlahan dan usap atau gosok dadanya secara lembut hingga ia tenang dan hilang cegukannya.
2. Tepuk punggung bayi
Peluklah bayi dalam posisi kepada bayi berada di atas pundak dan mulailah untuk menepuk punggung bayi dengan halus dan lembut, biasanya cegukan akan menghilang setelah bayi mengalami sendawa.
Setelah cegukan hilang usahakan untuk tetap menggendong dan mengelus punggung bayi selama beberapa saat sebelum menaruhnya ke tempat tidur.
3. Bawa bayi ke tempat yang hangat
Suhu ruangan ikut andil dalam menyebabkan bayi cegukan, oleh sebab itu menyesuaikan suhu ruangan sangat dibutuhkan. Jika berada di ruangan ber-AC maka dapat membawa bayi ke ruangan yang lebih hangat.
Cara mengatasi bayi cegukan seperti ini dapat dilakukan jika memang penyebabnya adalah karena suhu yang terlalu dingin.
4. Berikan dot atau empeng pada bayi
Cara lain untuk mengatasi bayi cegukan adalah dengan memberikannya dot, empeng atau puting ibu agar bayi mempunyai kesibukan lain. Melakukan cara ini dipercaya dapat membantu bayi untuk bersendawa dan menghilangkan cegukan.
Sejauh ini belum ada obat untuk mengatasi cegukan pada bayi, tindakan-tindakan di atas pun belum terbukti secara ilmiah. Namun tidak ada salahnya mencoba cara di atas untuk menghilangkan atau menghentikan cegukan.
Cara mencegah cegukan pada bayi
Agar tidak terjadi cegukan pada bayi maka sebaiknya melakukan pencegahan yang tepat berikut ini:
- Memberikan ASI ketika bayi dalam kondisi yang tenang. Saat bayi dalam posisi yang releks atau tidak dalam kondisi yang menangis, lapar dan rewel maka akan meminimalisir jumlah udara yang masuk ke lambung. Ini akan memperkecil kemungkinan bayi mengalami cegukan setelah menyusu.
- Jangan memberikan ASI terlalu banyak kepada bayi, hal ini dapat menyebabkan bayi cegukan dan gumoh.
- Jangan biarkan bayi terlalu lapar saat memberikan ASI, hal ini dapat membuat bayi menangis terlebih dahulu sebelum mendapatkan makanannya.
- Hindari melakukan aktifitas yang banyak melibatkan gerakan bayi seperti menggendongnya secara naik turun.
- Setelah menyusu, buat bayi dalam posisi tegak selama 20-30 menit dan dalam posisi yang nyaman. Sesuaikan juga suhu ruangan menjadi hangat dan tidak terlalu dingin.
Itulah cara mengatasi bayi sering cegukan dan gumoh yang tepat. Jika muncul cegukan dalam waktu yang lama atau lebih dari 10 menit dan dibarengi dengan kondisi kesehatan yang tidak wajar, maka segera lakukan konsultasi ke dokter.
Beberapa kondisi cegukan yang tidak wajar pada bayi dapat berindikasi mengalami gastroesophageal reflux. Kondisi ini mengakibatkan aliran balik asam lambung ke kerongkongan.
Beberapa gejala penyebab bayi mengalami gastroesophageal reflux
- Bayi mengalami sakit perut dan muntah setelah minum ASI atau makan
- Bayi rewel atau lebih sering menangis
- Bayi akan melengkungkan punggungnya saat atau sesudah minum ASI atau makan
- Bayi mengalami gumoh atau mengeluarkan air liur secara berlebihan
Segera membawa bayi ke rumah sakit jika gejala-gejala di atas terjadi pada bayi Anda. Mendapatkan penanganan yang terbaik dari dokter adalah cara terbaik untuk merawat bayi agar tidak jatuh sakit.
Anda membutuhkan perawat bayi atau Anak Berkebutuhan Khusus dari para bidan berpengalaman terbaik di Indonesia? Dapatkan layanan home care perawat bayi/anak di Insan Medika dengan garansi tak terbatas dan biaya transparan. Khusus pembaca artikel ini berhak mendapatkan harga spesial.* Pesan sekarang!
Baca juga:
- Ingin Menggunakan Jasa Perawat Bayi dan Anak? Yuk Baca Ini Dulu
- Pertimbangkan Hal Berikut Sebelum Menggunakan Jasa Perawat dan Baby Sitter
- Jasa Perawat Bayi Live-in di Rumah Anda