Beberapa hari terakhir ini virus covid-19 kembali membuat ‘gempar’ masyarakat dunia. Pasalnya, muncul kembali virus terbaru yaitu omicron XBB.1.5 yang mana virus ini dideteksi sebagai virus paling menular dibanding sub-varian lainnya. Hal itu bahkan telah dikonfirmasi langsung oleh epidemiolog Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
WHO akhir-akhir ini menyoroti varian Omicron XBB.1.5 yang tiba-tiba membludak tepatnya di Amerika Serikat. Dilansir dari data Worldometers per Kamis (5/1/2023), terdapat 30 ribu kasus baru dengan 220 kematian terjadi akibat virus ini.
Lalu, sebenarnya apa itu virus Omicron XBB.1.5? Simak ulasannya berikut ini.
Sekilas tentang Omicron XBB.1.5
Sebelumnya, omicron adalah salah satu sub-varian dari virus covid-19. Omicron sendiri telah mendominasi secara global dari varian covid yang sebelumnya seperti, Alfa, Beta, Gamma, hingga Delta.
Sedangkan omicron XBB.1.5 adalah mutasi dari XBB yang pertama kali diidentifikasi oleh India pada Agustus 2022. Namun hal ini belum diklasifikasikan sebagai “Variant of Concern (VOC)” oleh otoritas kesehatan.
Selain itu, XBB.1.5 memiliki mutasi yang dikenal F486P yang mampu mengikat sel dan menghindari kekebalan. Hal itulah yang membuat virus ini lebih mudah menyebar.
Tingkat bahaya Omicron XBB.1.5
WHO menjelaskan, belum ada data yang menunjukan tingkat keparahan, gambaran klinis, hingga dampak yang ditimbulkan dari subvarian ini. Namun, tingkat penularannya yang cepat yang akhirnya menimbulkan kekhawatiran.
Dilansir dari detikhealth, epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, menjelaskan bahwa omicron XBB.1.5 ini kemungkinan tidak akan memicu timbulnya gejala berat, namun pasien yang telah tertular virus ini berisiko tinggi mengalami long covid-19.
Long covid-19 adalah kondisi ketika tidak sakit parah, tidak meninggal, namun dalam jangka menengah hingga panjang jadi sakit-sakitan akibat kerusakan organ.
Selain itu, juga belum ada bukti bahwa varian XBB.1.5 lebih ganas dari varian omicron lain. Hal itu disampainkan oleh Profesor Hunter di laman BBC. Sehingga kemungkinan virus ini tidak akan membuat Anda masuk rumah sakit atau membunuh.
Baca juga: WHO Sebut Varian Omicron Tidak Seberbahaya Delta, Namun Tetap Berisiko Bagi Yang Belum Vaksin
Gejala pada Omicron XBB.1.5
Gejala pada virus ini sebenarnya hampir sama dengan gejala omicron lainnya. Dilansir dari laman JoinZOE, berikut ini gejala-gejala umum yang terjadi pada seseorang jika terkena omicron XBB.1.5 seperti:
- Sakit kepala,
- Hidung meler,
- Nyeri badan,
- Kelelahan ringan hingga parah,
- Sakit pada tenggorokan,
- Sering bersin-bersin.
Cara mencegah
Meskipun belum ada data yang menjelaskan seberapa bahayanya varian ini, namun tidak ada salahanya untuk melakukan pencegahan. Berikut ini adalah upaya yang bisa Anda lakukan agar tidak terserang virus ini:
- Tetap menjaga protokol kesehatan.
- Rajin mencuci tangan menggunakan sabun selama 20 detik.
- Tutup mulut saat batuk atau bersin.
- Konsumsi makanan yang sehat dan bergizi.
- Olahraga yang cukup.
- Minum air mineral yang cukup.
- Hindari stress berlebihan.
- Menggunakan masker saat berpergian.
- Melakukan vaksinasi.
Baca juga: Terbaru! Lansia Bisa Lakukan Vaksin Booster Kedua, Kenali Jenis-Jenisnya
Selain itu, WHO kini juga sedang memantau akan kemungkinan perubahan tingkat keparahan dari subvarian ini dengan bantuan studi laboratorium dan data dunia nyata.
Insan Medika adalah perusahaan home care terbaik di Indonesia yang telah banyak mendapatkan penghargaan dari dalam dan luar negeri. Terdapat 4 layanan keperawatan profesional: PERAWAT MEDIS, PERAWAT ORANG SAKIT, PERAWAT LANSIA dan PERAWAT DISABILITAS. Pemesanan cepat, harga transparan dan garansi tak terbatas. Hubungi sekarang!
