Tak hanya wanita muda saja yang selalu memperhatikan penampilan hingga ingin memiliki tubuh bak model, seorang lansia ternyata juga dapat mengalami hal ini. Bukan hal yang wajar bukan? Gangguan ini ternyata disebut anoreksia geriatri.
Anoreksia geriatri adalah sejenis gangguan makan hingga menyebabkan penurunan nafsu makan secara drastis yang terjadi pada seseorang yang sudah berusia lanjut. Seseorang yang mengalami gangguan ini benar-benar ingin memiliki tubuh yang kurus hingga mereka membatasi makanannya.
Penyebab terjadinya anoreksia geriatri
Anoreksia yang terjadi pada lansia ternyata memiliki penyebab yang berbeda dengan anoreksia yang terjadi pada individu yang masih berusia muda. Kondisi ini tak hanya disebabkan karena faktor penyakit atau masalah kejiwaan, namun juga terpicu akibat proses penuaan.
Selain itu, ada beberapa penyebab lain yang menyebabkan lansia mengalami anoreksia geriatri, diantaranya:
1. Kondisi kesehatan mental yang tidak baik
Lingkungan juga memiliki pengaruh besar pada kesehatan mental lansia. Lingkungan sosial yang tak nyaman membuat lansia mudah mengalami depresi, stress, hingga gangguan anorieksia geriatri.
Kondisi seperti ini memicu penurunan fungsi kognitif yang akhinya membuat lansia memilih untuk menyendiri dan mengisolasi diri. Hal tersebut yang akhirnya menyebabkan lansia kehilangan nafsu makan.
2. Terjadi inflamasi pada otak
Proses penuaan menyebabkan terjadinya inflamasi pada otak. Inflamasi otak ini yang akhirnya menyebabkan ketidakseimbangan hormon. Akibatnya lansia mengalami hambatan merespon hormon lapar atau ghrelin dan cholecystokinin (CCK) bahkan cenderung kehilangan rasa lapar.
Kondisi seperti inilah yang akhirnya memicu terjadinya anoreksia geriatri jika tidak segera ditangani.
3. Turunnya fungsi indra penciuman dan perasa
Selain inflamasi otak, proses penuaan juga menjadi salah satu pemicu terjadinya penurunan fungsi indra penciuman dan perasa. Kondisi ini dapat menyebabkan nafsu makan lansia menurun hingga dapat mengalami anoreksia geriatri, sebab merasa bosan dan tidak dapat menikmati makanannya.
4. Turunnya fungsi saluran pencernaan
Gangguan pencernaan termasuk kesehatan gigi dan mulut juga dapat menjadi penyebab terjadinya anoreksia geriatri. Pasalnya, jika gigi bermasalah membuat lansia kesulitan menghaluskan makanan hingga akhirnya terjadi penurunan sekresi lambung dan tubuh sulit untuk menyerap makanan.
Proses penyerapan yang lambat membuat hormon yang mengirimkan sinyal lapar menjadi terganggu. Akibatnya, lansia hanya mengonsumsi makanan dalam jumlah dikit.
Gejala yang timbul jika lansia mengalami anoreksia geriatri
Ada beberapa gejala yang dapat Anda amati ketika seorang lansia mengalami anoreksia geriatri, diantaranya:
- Lansia cenderung tidak tahan dingin,
- Penurunan berat badan secara drastis,
- Kulit terlihat pucat biru,
- Takut gemuk dan selalu khawatir akan penampilan,
- Tekanan darah menurun,
- Cenderung selalu menghindar jika ditanya pola makan,
- Rambut mudah rontok.
Langkah-langkah mengatasi anoreksia geriatri
Gangguan ini perlu segera ditangani sebab dapat berdampak serius pada kesehatan lansia akbat kekurangan makanan bergizi. Oleh karena itu, berikut ini ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi anoreksia geriatri:
1. Pastikan lansia mengonsumsi makanan yang bernutrisi
Mengonsumsi makanan yang bernutrisi dapat membantu lansia untuk terhindar dari gangguan nafsu makan seperti anoreksia, serta menjaga kebutuhan nutrisi tubuh.
Sayur dan buah-buahan dapat dijadikan rekomendasi untuk dikonsumsi para lansia. Anda dapat memberikan bantuan suplemen namun disarankan untuk tetap dengan persetujuan dokter.
2. Ajak lansia untuk tetap aktif bergerak
Langkah kedua yang dapat dilakukan yaitu bergerak dan tetap aktif. Sejumlah kegiatan yang dapat dilakukan seperti, olahraga, main musik, membaca buku, dan lainnya.
Cara ini dapat membantu lansia untuk meminimalisir perasaan stress hingga depresi.
3. Perhatikan obat-obatan yang dikonsumsi
Obat-obatan tertentu memiliki pengaruh yang penting bagi lansia. Selain mempengaruhi kesehatan, beberapa obat juga dapat memicu terjadinya anoreksia geriatri, seperti obat anti-rematik, anti-depresan, hingga obat jantung.
Oleh sebab itu, selalu pastikan penggunaan obat-obatan yang dikonsumsi lansia berfungsi dengan benar dan tidak menimbulkan efek anoreksia. Konsultasikan ke dokter untuk menghindari lansia mengalami kondisi ini.
4. Ajak lansia makan bersama
Keadaan stres atau depresi dapat memicu lansia mengalami anoreksia geriatri. Menghindari hal tersebut, Anda dapat membantu menghindari kondisi ini dengan menemani lansia makan bersama sambil mengobrol dan bercanda-tawa.
Kegiatan makan bersama ini cukup efektif sebab dapat mendorong lansia agar terbuka dengan lingkungan sosialnya. Selain itu, juga membantu lansia agar tidak merasa kesepian.
5. Periksa ke dokter dan temui penyebabnya
Langkah terakhir yang dapat Anda lakukan adalah periksa dan konsultasi ke dokter jika lansia mengalami gejala anoreksia geriatri. Tujuannya agar dokter dapat melakukan penanganan lebih dini jika gangguan ini memang benar terjadi pada lansia.
Sebab, kondisi kesehatan tertentu juga dapat menjadi gejala terjadinya anoreksia geriatri.
Insan Medika adalah perusahaan home care terbaik di Indonesia yang telah banyak mendapatkan penghargaan dari dalam dan luar negeri. Terdapat 4 layanan keperawatan profesional: PERAWAT MEDIS, PERAWAT ORANG SAKIT, PERAWAT LANSIA dan PERAWAT DISABILITAS. Pemesanan cepat, harga transparan dan garansi tak terbatas. Hubungi sekarang!
REFERENSI
Landi, F., Calvani, R., Tosato, M., Martone, A. M., Ortolani, E., Savera, G., Sisto, A., & Marzetti, E. (2016). Anorexia of Aging: Risk Factors, Consequences, and Potential Treatments. National Library of Medicine, 8(2): 69.
Zayed, M & Garry, J. (2017). Geriatric Anorexia Nervosa. The Journal of the American Board of Family Medicine, 30(5): 666-669.
Whentheygetolder. How to help your elderly parent avoid anorexia. Diakses pada 31 Desember 2022.