Ada berbagai hal yang dapat menyebabkan kebutaan, salah satunya adalah penyakit glaukoma yang umumnya rentan dialami oleh para lansia. Dilansir dari detikhealth, di Indonesia bahkan glaukoma telah menjadi penyebab kebutaan nomor dua setelah katarak.
Glaukoma adalah suatu penyakit yang terjadi karena adanya tekanan intraokular atau bola mata yang meningkat. Hal itu yang akhirnya menyebabkan kerusakan pada saraf optik di mata dan kualitas penglihatan juga semakin menurun hingga berisiko kebutaan total.
Glaukoma terdiri dari beberapa jenis, salah satunya yaitu glaukoma sudut terbuka.
Apa yang dimaksud glaukoma sudut terbuka?
Glaukoma primer sudut terbuka (Open Angle Glaucoma) merupakan kondisi kronis yang disebabkan karena adanya sumbatan pada jaringan penyerapan sudut drainase atau saluran pembuangan cairan. Kondisi ini yang biasanya menyebabkan sudut drainase terbuka dan pembuangan cairan menjadi tidak lancar.
Akibatnya, tekanan dalam bola mata (tekanan intraocular) menjadi tinggi secara perlahan. Tekanan inilah yang menyebabkan kerusakan pada saraf optik hingga terjadi glaukoma sudut terbuka.
Sayangnya Anda perlu hati-hati. Sebab kebutaan yang diakibatkan oleh glaukoma jenis ini bersifat irreversible, atau tidak dapat disembuhkan.
Baca juga: 5 Penyakit atau Gangguan Penglihatan pada Lansia Yang Paling Banyak Terjadi
Penyebab terjadinya glaukoma sudut terbuka
Hingga saat ini, masih belum diketahui hal apa saja yang menyebabkan terjadinya glaukoma sudut terbuka.
Namun yang pasti, dilansir dari healthline penyebab utama dari galukoma sudut terbuka adalah karena adanya sumbatan pada sudut drainase hingga menyebabkan pembuangan cairan pada mata menjadi tidak lancar.
Selain itu, ada beberapa faktor yang dinilai menyebabkan risiko terjadinya glaukoma, antara lain:
- Orang-orang yang sudah berusia lanjut,
- Memiliki riwayat keturunan penyakit glaukoma,
- Tekanan darah yang terlalu tinggi atau rendah,
- Obesitas,
- Mengidap penyakit lain seperti diabetes dan penyakit jantung,
- Mengalami peradangan mata atau infeksi mata yang parah,
- Adanya gejala tumor mata,
- Penggunaan pil KB, alkohol, dan produk termbakau yang berlebihan,
- Konsumsi obat kortikosteroid.
Gejala pada glaukoma sudut terbuka
Glaukoma sering disebut sebagai “pencuri penglihatan” sebab tanda-tanda dan gejalanya sangat sulit untuk dideteksi hingga akhirnya menyebabkan kebutaan pada mata. Biasanya gejala yang umum terjadi dimulai dari menurunnya kualitas penglihatan perifer atau penglihatan di samping mata.
Sayangnya kebanyakan orang tidak menyadari hilangnya penglihatan perifer. Mereka biasanya akan sadar setelah glaukoma menyerang penglihatan sentral, yang mana 90% kondisi serat saraf optik sudah rusak dan sulit disembuhkan.
Dalam beberapa kasus ada beberapa kondisi yang penderita rasakan saat mengalami glaukoma sudut terbuka, diantaranya:
- Merasakan nyeri pada area mata,
- Mengalami sakit kepala yang parah,
- Penglihatan buram,
- Mata mulai memerah,
- Adanya lingkaran berbentuk pelangi saat melihat cahaya atau lampu,
- Mual dan muntah.
Bagaimana glukoma sudut terbuka terdiagnosis?
Biasanya dokter mata akan menguji mata penderita secara menyeluruh. Ada beberapa jenis tes yang diguanakan untuk memeriksa tanda-tanda glaukoma sudut terbuka, diantaranya:
- Tonomentri, tes yang digunakan untuk mengukur tekanan pada mata.
- Oftalmoskopi, tes untuk memeriksa saraf optik dengan prosedur melebarkan pupil.
- Tes bidang visual, tes kualitas fungsi penglihatan periferal.
- Pachymetry, tes mengukur ketebalan kornea.
- Gonioskopi, tes untuk menentukan apakah sudut drainase terbuka atau tertutup.
Glaukoma sudut terbuka tidak akan menyebabkan kehilangan penglihatan atau gejala lain hingga penyakit ini sampai tahap selanjutnya. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan mata secara teratur agar penyakit ini dapat terdeteksi lebih awal.
Insan Medika adalah perusahaan home care terbaik di Indonesia yang telah banyak mendapatkan penghargaan dari dalam dan luar negeri. Terdapat 4 layanan keperawatan profesional: Perawat Medis, Perawat Orang Sakit, Perawat Lansia dan Perawat Anak. Pemesanan cepat, harga transparan dan garansi tak terbatas. Pesan sekarang!
REFERENSI
Healthline (2021). What to Know About Primary Open-Angle Glaucoma. Diakses pada 25 Desember 2022.
National Library of Medicine (2022). Open Angle Glaucoma. Diakses pada 25 Desember 2022.
Glaucoma Research Foundation. What is Primary Open-Angle Glaucoma?. Diakses pada 25 Desember 2022.
WebMD (2022). What Is Open-Angle Glaucoma?. Diakses pada 25 Desember 2022.