Kenali Diffuse Axonal Injury, Penyebab David Korban Penganiayaan Mengalami Koma

Penganiayaan Mario Dandy Satrio terhadap David, anak kader GP Ansor, belakangan ini tengah menjadi banyak perhatian masyarakat. Pasalnya, anak eks pejabat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan tersebut terlihat memukuli David hingga tak sadarkan diri.

Kabarnya, korban sempat koma karena mengalami kondisi bernama diffuse axonal injury atau DAI. Lantas, apa yang dimaksud dengan diffuse axonal injury? Ikuti informasi lengkapnya dengan simak ulasan berikut ini.

Baca juga: Mengenal 4 Jenis Infeksi Otak yang Perlu Diwaspadai

Sekilas tentang Diffuse Axonal Injury

Bagi masyarakat awam mungkin kondisi ini terlihat asing. Menurut istilah medis, diffuse axonal injury adalah cedera mikroskopis yang terjadi pada sel saraf otak, terutama pada salah satu bagian yang disebut akson.

Kondisi ini dapat terjadi karena adanya trauma atau cedera pada otak, akibat benturan keras pada kepala. Umumnya, seseorang yang mengalami diffuse axonal injury akan mengalami gangguan kesadaran hingga koma yang dapat berlangsung selama beberapa hari, minggu, hingga bulan tergantung tingkat keparahannya.

Selain itu, diffuse axonal injury dapat berdampak serius bagi penderitanya. Cedera ini dapat menyebabkan kelumpuhan hingga kematian pada penderitanya.

Penyebab terjadinya Diffuse Axonal Injury

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa penyebab utama seseorang bisa mengalami kondisi ini adalah karena terjadi benturan pada area kepala.

Benturan keras yang terjadi, dapat membuat pergerakan otak menjadi cepat. Pergerakan inilah yang membuat serabut saraf dalam otak robek. Kondisi ini yang kemudian menjadi penyebab terjadinya DAI atau diffuse axonal injury.

Beberapa aktivitas yang memicu terjadinya kondisi ini seperti:

• Kekerasan
• Jatuh
• Kecelakaan
• Pergerakan yang terlalu keras (biasanya terjadi pada kasus kekerasan)

Baca juga: Radang Otak: Penyebab, Gejala, Pencegahan dan Pengobatan

Dampak Diffuse Axonal Injury bagi tubuh

Otak sendiri adalah pusat untuk mengontrol kinerja tubuh. Sehingga, jika terjadi kerusakan pada bagian serabut otak tentu saja dapat mengganggu atau memutus kerja bagian tertentu pada otak, termasuk kemampuan komunikasi hingga koordinasi fungsi tubuh.

Selain itu, ada dampak lain yang terjadi jika mengalami diffuse axonal injury, antara lain:

• Hilangnya konsep tempat dan waktu.
• Amnesia (kesulitan mengingat).
• Kejang-kejang.
• Kesadaran akan diri dan lingkungan menjadi berkurang.
• Hilangnya keseimbangan.
• Mudah tremor.
• Mudah bingung.
• Penurunan fungsi panca indera.
• Kesulitan berbicara.
• Cemas hingga depresi.
• Dampak paling parah, tubuh tidak responsif terhadap stimulus apapun.

Baca juga: Hati-hati! Berikut 10 Gejala Kanker Otak Yang Wajib Diwaspadai

Pengobatan Diffuse Axonal Injury yang bisa dilakukan

Pengobatan diffuse axonal injury dapat dilakukan sesuai dengan tingkat kasus yang dialami. Dilansir dari Kompas.com, Spesialis Bedah Saraf dari Rumah Sakit St. Elisabeth Semarang, Jawa Tengah, Christian Beta Kurniawan menjelaskan perawatan pasien diffuse axonal injury dapat dilakukan dengan dukungan perawatan suportif seperti memberikan oksigen.

Hal ini juga mencakup cairan yang cukup, pemberian nutrisi yang optimal, dan pemberian obat-obatan. Obat-obatan yang umumnya diberikan seperti obat anti bengkak untuk otak dan obat neuroproktektan untuk melindungi dan membantu pemulihan otak.

Christian juga menambahkan, pengobatan yang tak kalah penting untuk dilakukan adalah rehabilitasi medis atau fisioterapi untuk pemulihan.

Insan Medika adalah perusahaan home care terbaik di Indonesia yang telah banyak mendapatkan penghargaan dari dalam dan luar negeri. Terdapat 4 layanan keperawatan profesional: PERAWAT MEDIS, PERAWAT ORANG SAKIT, PERAWAT LANSIA dan PERAWAT DISABILITAS. Pemesanan cepat, harga transparan dan garansi tak terbatas. Hubungi sekarang!