Saat usia bertambah, masalah kesehatan hingga kebiasaan mulai mengalami perubahan. Salah satunya adalah perubahan frekuensi buang air kencing atau berkemih yang lebih sering. Kemampuan mengontrol berkemih kerap membuat insiden seperti mengompol sering terjadi.
Namun, salah satu yang menyebabkan terjadinya perubahan kebiasaan berkemih yang patut diwaspadai pada lansia adalah terjadinya infeksi saluran kemih (ISK).
Apa itu Infeksi Saluran Kemih (ISK)?
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi jamur atau bakteri yang terjadi pada saluran kemih seperti ureter, ginjal, uretra, dan kandung kemih. Infeksi ini dapat menyerang berbagai kalangan usia termasuk lansia. Bahkan, ISK menempati urutan kedua dalam daftar infeksi yang paling sering diderita lansia, setelah pneumonia.
Dilansir dari Medical News Today, ISK bertanggung jawab atas sekitar 10,5 juta kunjungan dokter di Amerika Serikat pada tahun 2007. Disimpulkan bahwa wanita memiliki risiko terserang ISK lebih besar daripada laki laki, karena perbedaan anatomi tubuh wanita yang memiliki saluran uretra lebih pendek daripada laki-laki, sehingga kuman menjadi lebih mudah menyerang.
Setidaknya lebih dari 10% wanita berusia 65 tahun ke atas menderita ISK. Proporsi ini bahkan meningkat menjadi di atas 30% pada lansia wanita berusia 85 tahun. Namun, bukan berarti lansia pria tidak berisiko mengalami ISK.
Gejala infeksi saluran kemih pada lansia
Tanda-tanda ISK pada lansia dinilai lebih lebih parah dibandingkan ISK yang terjadi pada mereka yang berusia muda. Berikut ini adalah tanda-tanda infeksi saluran kemih yang paling umum terjadi pada lansia, diantaranya:
- Peningkatan keinginan untuk buang air kecil.
- Tekanan di perut bagian bawah atau panggul.
- Urin berwarna keruh, kental, dan berbau.
- Muncul rasa nyeri, terbakar, dan tidak nyaman saat buang air kecil.
- Demam.
- Nyeri pada bagian bawah perut bagian bawah, panggul, dan punggung.
- Kelelahan.
- Munculnya darah dalam urine.
- Kandung kemih tidak terasa kosong setelah buang air kecil.
- Mual dan muntah.
Selain itu, juga muncul gejala tambahan seperti perubahan perilaku lansia. Teori mengatakan bahwa penyebab gejala tambahan ini terjadi karena pembuluh darah pada lansia memasok ke otak jadi lebih lemah dan memungkinkan infeksi masuk ke sistem saraf. Gejala tersebut, seperti:
- Perasaan gelisah.
- Halusinasi.
- Kegelisahan.
- Penarikan sosial.
- Agitasi.
Penyebab terjadinya saluran infeksi kemih pada lansia
Penyebab utama terjadinya saluran infeksi kemih adalah kuman atau bakteri seperti E.coli, yang berasal dari lingkungan luar kemaluan, yang akhirnya masuk dan menginfeksi area saluran kemih.
Hal itu dapat terjadi biasanya karena penggunaan fasilitas perawatan jangka panjang, contohnya penggunaan kateter atau alat untuk membantu buang air kecil pada lansia.
Berikut ini ada beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko lansia mengalami ISK, diantaranya:
- Adanya perubahan pada sistem kekebalan.
- Riwayat penyakit lain seperti inkontinensia (kondisi hilangnya kontrol kandung kemih), batu ginjal.
- Terjadi perubahan cara kerja sistem kemih, termasuk hipertrofi prostat pada pria.
- Pernah mengalami infeksi saluran kemih sebelumnya.
- Menurunnya kandung kemih.
- Menderita penyakit seperti diabetes, Alzheimer, dan Parkinson.
- Penurunan daya ingat dan cara berpikir atau demensia
- Kekurangan hormon estrogen pasca menopause.
Cara mengatasi infeksi saluran kemih pada lansia
Mengobati ISK pada lansia dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya penggunaan obat antibiotik yang dapat berfungsi membunuh bakteri penyebab infeksi.
Selain itu, ada cara lain yang dapat digunakan untuk mengatasi ISK, diantaranya:
- Terapi hormon estrogen
Melakukan terapi hormon estrogen dapat mencegah terulangnya terjadinya ISK. Terapi ini biasanya dapat dipakai untuk mengatasi ISK pada lansia wanita yang sudah memasuki menopause. Namun, terapi ini tidak disarankan pada orang yang menderita kanker.
- Pengobatan antipsikotik
Dokter biasanya akan menggunakan obat antipsikotik untuk menangani gejala perubahan sikap pada lansia akibat ISK. Obat antipsikotik berguna untuk mengurangi agitasi, stres, da risiko cedera akibat ISK.
- Terapi antibiotik intravena
ISK yang berkepanjangan dapat memicu sepsis (komplikasi berbahaya) hingga gangguan ginjal. Terapi antibiotik intravena dapat menjadi solusi untuk mengatasi kondisi ini.
- Menerapkan pola hidup sehat
Pengobatan lain yang bisa dilakukan untuk meredakan gejala ISK adalah menerapkan pola hidup sehat. Anda dapat mengonsumsi suplemen tertentu untuk melindungi daya tahan tubuh dari infeksi bakteri penyebab ISK.
Insan Medika adalah perusahaan home care terbaik di Indonesia yang telah banyak mendapatkan penghargaan dari dalam dan luar negeri. Terdapat 4 layanan keperawatan profesional: PERAWAT MEDIS, PERAWAT ORANG SAKIT, PERAWAT LANSIA dan PERAWAT DISABILITAS. Pemesanan cepat, harga transparan dan garansi tak terbatas. Hubungi sekarang!
REFERENSI
Halodoc (2020). Ketahui Infeksi Saluran Kemih pada Lansia. Diakses pada 22 Januari 2023.
Healthline (2021). Urinary Tract Infections (UTIs) in Older Adults. Diakses pada 22 Januari 2023.
MedicalNewsToday (2018). What are the symptoms of a UTI in older adults?. Diakses pada 22 Januari 2023.