Pernahkan Anda melihat seseorang yang tidak bisa mengontrol gerak tubuhnya sehingga menciptakan gerak yang cepat atau ucapan yang berulang-ulang? Kondisi yang dialami oleh penyanyi terkenal Billie Eilish ini disebut sindrom tourette atau tics.
Sindrom tourette umumnya mempengaruhi bagian kelompok mata atau wajah seseorang. Selain itu, sindrom ini juga cukup umum terjadi saat masa kanak-kanan dan dapat berlanjut hingga masa dewasa.
Lantas, apa saja tanda-tanda atau gejala seseorang mengalami sindrom tourette? Bagaimana cara menanganinnya? Simak ulasan berikut untuk informasi lebih lanjut.
Baca juga: Lansia Mulai Abaikan Kesehatan, Bisa Jadi Gejala Sindrom Diogenes
Apa itu sindrom tourette?
Sindrom tourette adalah gangguan neuropsikiatri yang mempengaruhi otak dan saraf. Kondisi ini membuat pengidapnya melakukan gerakan berulang-ulang secara spontan. Selain itu, pengidap sindrom tourette juga dapat mengeluarkan suara abnormal yang tidak dapat dikendalikan.
Kondisi yang ditemukan oleh Georges Albert Edouard Brutus Gilles de la Tourette ini muncul pada usia 2-15 tahun dan umumnya banyak terjadi pada anak laki-laki dibandingkan perempuan.
Sindrom tourette berbeda dengan latah. Latah terjadi akibat reaksi terkejut yang berlebihan. Sedangkan gejala sindrom tourette terjadi karena reaksi spontan pada saraf.
Tipe-tipe dan gejala sindrom tourette
Sindrom tourette memiliki 2 tipe yang masing-masing memiliki gejala yang berbeda, diantaranya:
- Tic motoric, melibatkan otot tertentu saja (simple tics) atau beberapa otot sekaligus (complex tics). Tipe ini ditandai dengan gerakan seperti mengedip, bibir yang berkedut-kedut, gerakan mengangkat bahu, menyentakkan lengan atau kaki, dan membuat ekspresi wajah tertentu.
- Tic vocal, melibatkan suara yang berulang seperti batuk, mengendus, bereteriak, mengumpat, mendengkur, dan mengulang-ulang perkataan orang lain.
Umumnya, sebelum gejala tics muncul, penderita akan merasakan sensasi seperti kesemutan. Tic yang terjadi dapat dikendalikan namun lebih sering tidak dapat ditahan.
Gejala ini juga cenderung meningkat ketika seseorang sedang tenang atau fokus pada suatu aktivitas. Meski gejalanya sering muncul dan hilang tanpa kendali, kondisi ini tergolong kronis.
Baca juga: Mengenal Progeria, Penyakit Langka yang Bikin Wajah Anak Tua Seperti Lansia
Penyebab sindrom tourette
Hingga kini belum diketahui secara pasti, apa yang menjadi penyebab sindrom tourette. Namun, para peneliti menduga ada beberapa hal lain yang dapat menjadi faktor seseorang mengalami sindrom tourette:
- Keturunan atau genetik
Kasus membuktikan, apabila terdapat anggota keluarga yang mengalami sindrom tourette memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit ini, meskipun dengan gejala yang berbeda.
- Lingkungan
Gangguan yang terjadi saat masa kehamilan ibu, seperti stres, proses persalinan, atau bayi lahir dengan berat badan dibawah batas normal ternyata juga dapat meningkatkan risiko anak mengalami sindrom tourette.
- Neurologik
Kelainan pada zat kimia otak (neurotransmitter) pada struktur atau fungsi basal ganglia (bagian otak yang mengontrol gerak tubuh) juga menjadi salah satu faktor terjadinya sindrom tourette.
Baca juga: Sering Alami Pantat Kesemutan? Waspada Piriformis Syndrome
Diagnosis mengalami sindrom tourette
Sindrom tourette dapat diketahui bukan dengan tes darah atau laboratorium, melainkan dengan pemerikasaan riwayat gejala-gejala yang dialami penderita setidaknya selama satu tahun. Adanya kondisi seperti neurologis atau psikiatrik dapat membantu dokter mengetahui diagnosis yang terjadi.
Beberapa kriteria untuk mendiagnosis sindrom ini diantaranya:
- Penderita mengalami tics motorik dan vocal.
- Tics terjadi saat penderita berusia sebelum 18 tahun.
- Tics terjadi beberapa kali dalam sehari selama lebih dari 1 tahun.
- Tics yang muncul tidak disebabkan oleh medikasi atau substansi lain sepeti obat-obatan, zat tertentu.
Namun, apabila terdapat indikasi bahwa tics yang muncul disebabkan oleh kondisi lain, biasanya dokter akan menjalankan tes darah dan pemindaian, seperti MRI.
Insan Medika adalah perusahaan home care terbaik di Indonesia yang telah banyak mendapatkan penghargaan dari dalam dan luar negeri. Terdapat 4 layanan keperawatan profesional: Perawat Medis, Perawat Orang Sakit, Perawat Lansia dan Perawat Anak. Pemesanan cepat, harga transparan dan garansi tak terbatas. Pesan sekarang!
REFERENSI
Halodoc (2022). Sindrom Tourette. Diakses pada 9 Maret 2023.
Mayo Clinic (2018). Tourette syndrome: Symptoms and causes. Diakses pada 9 Maret 2023.
Web MD (2021). Tourette’s Syndrome: Causes, Symptoms, and Treatment. Diakses pada 9 Maret 2023.