Banyak yang menganggap bahwa demensia hanya dirasakan oleh mereka yang berusia lanjut. Padahal anak muda memiliki resiko yang sama, apalagi jika melakukan pola hidup tak sehat. Demensia usia muda memiliki pola yang sama, yakni mempengaruhi dan menurunkan kemampuan otak untuk mengingat, berpikir, serta berbahasa.
Bagi anak muda, demensia yang dialami disebut sebagai YOD atau Young Onset Dementia. Serupa dengan demensia yang dialami oleh orang tua, demensia usia muda juga diawali dengan gejala-gejala yang akan memburuk ke depannya.
Penyebab Demensia Usia Muda
Meski penderita demensia di usia muda memiliki presentase yang rendah, namun kasusnya tetap bertambah sepanjang tahun. Biasanya penyebab dari demensia di usia muda adalah:
- Mengalami Neuronal Ceroid Lipofuscinoses atau NCL, kondisi ini merupakan kelainan langka yang menyerang sel saraf karena penumpukan di lipofuscin otak.
- Memiliki riwayat orang tua yang mengalami NCL, sebab kemungkinan besar anak akan mewarisi genetik tersebut dari orang tua.
- Memiliki riwayat Batten Disease, yakni kondisi langka dimana sistem saraf mengalami masalah, sehingga pasien sering kejang dan mengalami gangguan tidur atau bergerak.
- Mengalami Niemann Pick, yakni semacam penyakit dimana tubuh kesulitan untuk memproses metabolism lemak. Sehingga fungsi otak, saraf, sumsum tulang belakang, dan paru paru tak bisa bekerja dengan baik.
- Memiliki penyakit lafora, yakni sejenis epliepsi mioklonus progresif yang diturunkan dari keluarga. Pasien yang mengalami penyakit lafora sering mengalami epilepsi, kesulitan berjalan ataupun mengalami kejang otot.
- Pasien yang mengalami down syndrome, ada kemungkinan besar mereka mengembangkan penyakit demensia ketika dewasa.
Baca juga: Kurang Tidur Tingkatkan Resiko Pikun di Usia Muda, Ini Penelitiannya!
Faktor lain yang menyebabkan anak muda mengalami demensia adalah bertambahnya usia, depresi, hingga sleep apnea. Anak muda yang memiliki berat badan berlebih dan punya tekanan darah tinggi juga rentan mengalami demensia, terutama jika ia tidak menjaga pola hidup sehat.
Tanda Demensia di Usia Muda
Ada beberapa tanda dan gejala yang terlihat pada anak muda yang mengalami demensia, gejala antar pasien bisa berbeda antara satu dengan yang lain. Namun secara umum, gejala yang mungkin dirasakan oleh anak muda yang mengalami demensia adalah:
1. Perubahan Memori
Gejala awal yang akan dirasakan oleh pasien demensia berusia muda adalah mengalami pikun atau lupa. Mulanya dengan kesulitan mengingat hal-hal yang baru terjadi, kemudian mulai mengalami kerusakan memori jangka pendek. Misalnya, pasien yang ingat kejadian 2 bulan yang lalu, tapi lupa dengan makanan yang ia makan kemarin.
2. Kesulitan Berbicara
Karena demensia usia muda membuat otak mengalami penurunan fungsi, seringkali penderitanya mengalami kesulitan untuk berbicara. Gejala yang dirasakan berupa kesulitan dalam menemukan kata yang tepat, sehingga komunikasi tak berlangsung dengan optimal.
3. Sulit Menyelesaikan Tugas
Pengidap demensia usia dini juga mengalami perubahan dalam tingkah lakunya. Salah satunya mengenai penyelesaian tugas, tugas-tugas yang biasanya bisa dilakukan dengan mudah jadi sulit dan lama diselesaikan. Hal ini terjadi karena otak tak bisa berkonsentrasi secara penuh.
Baca juga: Beda Lupa Normal dan Lupa Demensia
4. Melakukan Hal yang Sama Berulang Kali
Awal dari demensia usia muda juga terlihat dengan gejala berupa perulangan tingkah laku. Pengidap demensia seringkali melakukan hal yang sama berulang kali, baik berupa aktivitas atau pertanyaan. Kondisi ini terjadi karena pengidap demensia sudah lupa apa yang ia lakukan sebelumnya.
5. Linglung
Apabila di usia muda sudah linglung, sulit mengenali wajah atau sulit menemukan kata yang tepat saat berbicara, kemungkinan pasien mengalami demensia usia muda. Gejala linglung ini akan terlihat jelas ketika pasien diajak berbicara atau jalan-jalan.
6. Mengalami Apati
Apati merupakan tingkah laku yang kurang empatik, tidak berminat, bahkan tidak termotivasi untuk melakukan apapun. Tanda demensia ini bisa membuat seseorang kehilangan aktivitas yang menyenangkan, baik aktivitas sendiri atau bersama orang lain.
Cara Mencegah Demensia Usia Muda
Demensia usia muda bisa dicegah dengan melakukan pola hidup yang sehat. Melakukan perubahan pola hidup sejak dini bisa memberikan pengaruh yang besar di masa tua.
1. Rutin Olahraga
Melakukan olahraga secara rutin tak hanya menyehatkan tubuh, tapi juga meningkatkan aliran darah. Aliran darah yang lebih lancar akan membuat otak mendapat asupan oksigen dan nutrisi yang cukup, sehingga kinerja otak dan jantung berjalan lebih optimal.
Baca juga: Pola Hidup Sehat untuk Mencegah Stroke di Usia Muda
2. Meningkatkan Asupan Vitamin D
Vitamin D bisa didapatkan dengan berjemur di pagi hari, tapi alangkah lebih baik jika asupan vitamin D ditambah setiap harinya. Caranya dengan mengonsumsi multivitamin sesuai anjuran dokter sebagai suplemen tambahan.
3. Jaga Otak Selalu Aktif
Demensia bisa terjadi ketika otak tidak mendapatkan ransangan yang cukup. Latih otak dengan mempelajari hal baru, rutin membaca, atau mengisi teka teki silang. Cara ini akan membuat otak selalu aktif dan terhindar dari kemungkinan demensia.
4. Menghindari Alkohol
Alkohol tak hanya bisa meningkatkan resiko penyakit kardiovaskular, tapi juga mengakibatkan demensia usia dini. Mengonsumsi alkohol secara berlebihan akan membuat otak mengalami kerusakan permanen, baik secara structural atau fungsional. Inilah yang nantinya membuat otak rentan mengalami demensia.
Apabila Anda mengalami salah satu gejala diatas, ada baiknya langsung menghubungi dokter untuk melakukan konsultasi. Anda bisa menggunakan layanan telekonsultasi dengan dokter yang ahli di Insan Medika. Telekonsultasi bisa dilakukan secara daring dengan Apps Care Pro ID lewat ponsel Anda.
Aplikasi Care Pro ID juga menyediakan layanan Dokter Visit untuk Anda yang ingin melakukan pemeriksaan di rumah. Dengan menggunakan layanan Insan Medika ini, Anda bisa mendapatkan diagnosis dan saran medis tanpa harus datang ke rumah sakit.