HomeNewsDemam Keong jadi Wabah Endemik di Sulteng, Yuk Simak...

Demam Keong jadi Wabah Endemik di Sulteng, Yuk Simak Gejalanya

Demam keong akhir-akhir ini membuat gempar masyarakat di Sulawesi Tengah. Pasalnya, terdapat ratusan kasus demam keong yang melanda wilayah tersebut. Dinas kesehatan setempat mencatat terdapat 257 orang terinfeksi demam keong pada tahun 2022.

Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), demam keong sendiri termasuk penyakit endemik (penyakit yang secara konsisten ada) di beberapa desa di Kabupaten Poso dan Kabupaten Sigi. Lantas, apa sebenarnya demam keong itu? Simak ulasan berikut ini untuk mengetahui informasi lebih lanjut.

Baca juga: Kenali Komplikasi Berbahaya Akibat Demam Berdarah, Jangan Sepelekan!

Apa yang dengan demam keong?

Demam keong atau dalam bahasa ilmiah disebut schistosomiasis adalah penyakit yang disebabkan oleh cacing darah dari genus Schistosoma. Cacing ini hidup di air pada daerah subtropis dan tropis, salah satunya di Indonesia.

Sebelum menginfeksi manusia, cacing ini hidup pada keong Oncomelania. Oleh sebab itulah, penyakit ini disebut ‘demam keong’.

Gejala pada demam keong

Adapun gejala yang muncul pada penyakit demam keong terdiri dari tiga fase, antara lain:

  • Fase akut. Biasanya berlangsung selama 14-84 hari. Gejala yang muncul seperti, gatal dan ruam, demam, nyeri kepala, nyeri otot dan sendi, hingga sesak napas.
  • Fase kronik. Biasanya menyerang organ hati atau pencernaan. Gejala yang timbul bisa berupa diare atau konstipasi, tukak lambung dan usus, perdarahan pada tinja, hingga tekanan darah tinggi pada vena porta dan seluruh pembuluh darah pada sistem pencernaan.
  • Cacing parasit menyerang sistem urinasi. Dalam kondisi tersebut gejala yang akan muncul seperti, nyeri saat buang air kecil, muncul darah dalam urin, hingga dapat meningkatkan risiko terjadinya kandung kemih.

Apakah demam keong berbahaya?

Demam keong dapat bersifat akut maupun kronis. Penyakit ini menyerang berbagai macam organ dalam tubuh. Meskipun penyakit ini secara umum tidak berakibat fatal, namun jika tidak segera diobati dapat mengakibatkan kerusakan organ yang serius dan mengancam nyawa.

Dari segi dampak, penyakit ini menempati urutan kedua setelah malaria sebagai penyakit parasit yang paling mematikan. Hal itu diambil dari laporan Centers for Disease Control and Prevention (CDC).

Pasalnya, cacing parasit penyebab demam keong dapat tetap tinggal dalam tubuh selama bertahun-tahun bahkan dapat merusak berbagai organ, seperti ginjal, hati, dan kandung kemih.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menjelaskan, demam keong yang terjadi pada anak juga dapat meningkatkan risiko anemia, stunting, hingga penurunan kemampuan belajar anak.

Baca juga: Benarkah Menginjak Kecoa Dapat Menyebabkan Infeksi Cacing di Kaki? Ini Faktanya!

Cara mengobati dan mencegah demam keong

Dilansir dari Halodoc, penyakit demam keong dapat disembuhkan dengan obat cacing resep yaitu praziquentel. Obat ini biasanya akan diberikan oleh dokter dalam bentuk pil. Perlu diketahui, biasanya obat ini akan bekerja efektif setelah cacing sudah tumbuh sedikit lebih besar.

Namun sayangnya, hingga saat ini belum ada vaksin yang dapat mencegah penyakit ini. Anda bisa menghindari penyebabnya, seperti beraktivitas di kolam, danau, atau sungai air tawar di daerah yang menjadi tempat tinggal siput dan parasit penyebab demam keong. Pastikan juga untuk mengonsumsi air mineral yang sudah matang.


Insan Medika adalah perusahaan home care terbaik di Indonesia yang telah banyak mendapatkan penghargaan dari dalam dan luar negeri. Terdapat 4 layanan keperawatan profesional: PERAWAT MEDISPERAWAT ORANG SAKITPERAWAT LANSIA dan PERAWAT DISABILITAS. Pemesanan cepat, harga transparan dan garansi tak terbatas. Hubungi sekarang!

REFERENSI

Halodoc. Schistosomiasis. Diakses pada 24 Februari 2023.

Halodoc (2023). Jadi Penyakit Endemik, Ini 5 Fakta Demam Keong. Diakses pada 24 Februari 2023.

World Health Organization (2023). Schistosomiasis. Diakses pada 24 Februari 2023.

Claveland Clinic (2022). Schistosomiasis: Causes, Symptoms, Diagnosis & Treatment. Diakses pada 24 Februari 2023.

- Advertisement -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

nofollow

Artikel Terbaru

Artikel Populer

Pesan Sekarang!
1
Pesan Sekarang!
Butuh Perawat Home Care