Cuaca yang tak menentu kini semakin menyelimuti kota-kota di Indonesia. Ditambah timbulnya tampungan air akibat hujan dapat berpeluang besar menjadi tempat berkembang biak nyamuk. Kondisi ini perlu diwaspadai sebab dapat berdampak buruk untuk kesehatan Anda. Salah satu yang dapat menyerang adalah Demam Berdarah Dengue (DBD).
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albocpictus. Penyakit ini termasuk penyakit yang menular. Namun bukan melalui manusia ke manusia, melainkan dari gigitan nyamuk yang membawa virus. Selain itu, DBD juga menjadi salah satu penyakit yang kerap muncul di area tropis.
Biasanya, seseorang yang menderita DBD akan membaik setelah 7 hari pasca gejala timbul. Meskipun penyakit ini termasuk umum, nyatanya ada hal yang perlu Anda waspadai. Penyakit DBD yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya bahkan kematian.
Baca juga: Demam Berdarah: Penyebab, Gejala, Pengobatan dan Pencegahan
Komplikasi berbahaya akibat demam berdarah
Berikut ini ada komplikasi berbahaya yang disebabkan oleh deman berdarah dilansir dari berbagai sumber.
1. Terjadi pendarahan akut
Pendarahan serius yang terjadi pada penderita DBD adalah akibat dari bocornya plasma darah. Hal ini berkaitan erat dengan virus dengue yang dibawa nyamuk ketika menyerang pembuluh darah. Dinding pembuluh darah yang lemah akibat infeksi, memudahkan kebocoran plasma darah.
Ditambah kadar trombosit yang rendah membuat pasien DBD mendapat gejala yang lebih parah, sepeti mimisan, gusi berdarah, hingga memar. Kondisi tersebut bisa juga disebut trombositopenia.
2. Dengue Shock Syndrome (DSS)
Dengue Shock Syndrome (DSS) adalah infeksi DBD yang memiliki tingkat paling tinggi. Sindrom ini juga dikenal dengan istilah dengue hemorrhagic fever (DHF).
Dilansir dari World Health Organization (WHO), ada beberapa gejala yang ditimbulkan seperti:
- Demam
- Munculnya tanda-tanda pendarahan seperti tes tourniquet positif, adanya titik-titik kemerahan di kulit, hingga pendarahan dari mukosa.
- Mengalami keringat dingin dan mudah lelah
- Lemahnya hipotensi
- Denyut nadi menjadi cepat
Anda perlu mewaspadai, karena biasanya pasien yang rawan terkena DSS adalah orang tua dan bayi.
Dilansir dari International Journal of Research in Medical Sciences pasien yang mengalami komplikasi DSS akan mengalami gagal pada sistem organ tubuh, yang mana hal tersebut dapat berujung kematian.
3. Peradangan hati akut
Komplikasi selanjutnya yang bisa terjadi adalah rentannya terjadi peradangan hati. Dilansir dari Journal of Venomous Animals and Toxins Including, dilaporkan bahwa 4 dari 10 pasien DBD saat itu meninggal akibat kerusakan hati.
Gejala yang ditimbulkan juga bermacam-macam, seperti:
- Perut menjadi tidak nyaman
- Nafsu makan turun
- Air kencing memiliki warna yang lebih pekat
- Mual hingga muntah
Bagaimana cara mencegahnya?
Meskipun hingga saat ini belum ada obat antivirus untuk mencegah demam berdarah, namun bukan berarti kita tidak bisa mencegahnya agar tidak terjadi komplikasi. Beberapa hal ini bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi akibat demam berdarah, diantaranya:
- Gunakan obat nyamuk saat berada di dalam maupun di luar rumah ketika cuaca sedang hujan.
- Terapkan 3M (menguras, menutup, dan mendaur ulang) guna mencegah terjadinya kembang biak nyamuk.
- Gunakan pakaian berlengan panjang saat keluar rumah.
- Rutin lindungi rumah dari nyamuk demam berdarah dengan melakukan fogging.
- Hindari membuka jendea pada pagi atau sore hari untuk mencegah nyamuk masuk dari luar, sebab nyamuk aedes rentan menyerang pada pagi dan sore hari.
- Selalu jaga kebersihan di rumah.
- Jangan lupa, konsumsi vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh.
Insan Medika adalah perusahaan home care terbaik di Indonesia yang telah banyak mendapatkan penghargaan dari dalam dan luar negeri. Terdapat 4 layanan keperawatan profesional: PERAWAT MEDIS, PERAWAT ORANG SAKIT, PERAWAT LANSIA dan PERAWAT DISABILITAS. Pemesanan cepat, harga transparan dan garansi tak terbatas. Hubungi sekarang!
REFERENSI
- Healthline (2021). Dengue Hemorrhagic Fever. Diakses pada 25 Oktober 2022
- Mayo clinic (2022). Dengue fever. Diakses pada 25 Oktober 2022