Tidak hanya terjadi pada anak-anak maupun remaja, obesitas nyatanya juga dapat menyerang para lanjut usia (lansia).
Berat badan berlebih pada orang yang lanjut usia, bukanlah sebuah ukuran yang sehat. Kondisi yang kerap disebut obesitas ini dapat memicu banyak penyakit yang berbahaya dan menyebabkan hal buruk bagi kesehatan pada lansia.
Sekilas tentang obesitas pada lansia
Obesitas adalah kondisi dimana tubuh mengalami penumpukan lemak berlebih. Hal ini disebabkan adanya ketidak seimbangan antara asupan energi yang masuk (energy intake) dengan energi yang digunakan (energy expenditure).
Dilansir dari World Health Organization (WHO), obesitas bahkan dikategorikan sebagai epidemi yang terjadi hampir di seluruh dunia. Penting hukumnya bagi Anda untuk memahami betul bahaya obesitas pada lansia.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, kondisi obesitas perlu segera diatasi karena dapat menyebabkan hal buruk bagi kesehatan terutama lansia. Pasalnya, orang yang mengalami obesitas mudah terserang berbagai penyakit seperti, batu empedu, penurunan tingkat kesuburan, hingga memicu serangan jantung koroner.
Diagnosa obesitas pada lansia
Jika tidak ditangani, obesitas akan semakin berbahaya seiring bertambahnya usia. Untuk mengetahui tingkat risiko obesitas, biasanya dapat diukur melalui BMI (Body Mass Index). Berikut ini adalah tingkatan risiko obesitas:
- Risiko rendah: Angka BMI menunjukan angka di bawah 27.
- Risiko sedang: Angka BMI menunjukan angka di antara 27-30.
- Risiko tinggi: Angka BMI menunjukan angka di antara 30-35.
- Risiko sangat tinggi: Angka BMI menunjukan angka 35-40.
- Risiko paling tinggi: Angka BMI menunjukan angka diatas 40.
Angka-angka tersebut dapat didapatkan dengan melakukan pemeriksaan ke dokter. Namun, beberapa ahli mengatakan bahwa pengukuran BMI ini dianggap kurang tepat untuk mendeteksi obesitas pada lansia. Oleh karena itu, pendiagnosaan sebaiknya menggunakan ukuran, bisa pada lingkar pinggang atau panggul.
Bahaya obesitas bagi kesehatan lansia
Ada beberapa bahaya atau risiko bagi tubuh lansia yang diakibatkan oleh obesitas, diantaranya:
1. Penyakit jantung dan stroke
Dilansir dari Kementrian Kesehatan RI, obesitas menjadi salah satu faktor yang memicu risiko terjadinya penyakit jantung koroner. Bahkan empat kali lebih tinggi dibandingkan orang-orang yang memiliki berat badan normal.
Kondisi ini terjadi sebab obesitas juga memicu lonjakan kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida.
Sementara, risiko stroke juga dapat terjadi ketika lemak berlebih membuat peradangan jaringan tubuh sehingga meningkatkan penyumbatan darah.
2. Asma
Berat badan berlebih membuat lansia yang mengalaminya menjadi susah bernapas. Pada akhirnya, gangguan pernapasan seperti asma rentan terjadi.
Penyebabnya tentu saja karena kelebihan lemak di sekitar dada dan perut. Hal ini membuat paru-paru terhimpit dan harus bekerja lebih keras agar dapat mengembang.
Kondisi ini juga mempengaruhi struktur normal saluran udara. Alhasil, hal ini yang menghalangi fungsi saluran udara dan menyebabkan peradangan pada paru-paru.
3. Diabetes
Diabetes juga menjadi penyakit yang rentan terjadi akibat obesitas. Obesitas dapat mempengaruhi tubuh menggunakan insulin untuk mengontrol kadar gula darah.
Sementara pada orang yang memiliki berat badan berlebih, makan akan meningkatkan kadar asam lemak dan peradangan.
Kondisi inilah yang menyebabkan resistensi insulin, yang mana dapat memicu risiko diabetes tipe 2.
Baca juga: Jenis-Jenis Penyakit Diabetes dan Penyebabnya
4. Osteoarthritis
Osteoarthritis adalah kondisi terjadinya peradangan di sendi yang membuat rasa nyeri dan kaku. Umumnya, penyakit ini dapat terjadi pada tangan, lutut, tulang punggung, pinggul, hingga sendi-sendi lain.
Lansia yang mengalami obesitas tentu dapat meningkatkan tekanan pada sendi untuk menahan beban sekaligus meningkatkan peradangan dalam tubuh. Kondisi iniah yang menyebabkan komplikasi seperti Osteoarthritis.
5. Gagal ginjal
Gangguan pada ginjal juga menjadi pemicu terjadinya obesitas. Ketika seseorang memiliki berat badan berlebih, maka ginjal akan bekerja lebih keras agar dapat menyaring lebih banyak darah (hiperfiltrasi) guna memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh lansia meningkat.
Dengan begitu, lama-kelamaan gangguan ginja ini akan memicu penyakit gagal ginjal atau penyakit ginjal kronis.
Cara mencegah obesitas pada lansia
Agar kualitas hidup lansia tetap baik, perlu adanya pencegahan agar lansia tidak mengalami obesitas. Berikut ini ada beberapa tips yang bisa dilakukan agar terhindar dari obesitas, antara lain:
- Rutin mengkonsumsi makanan yang memiliki gizi seimbang dan mengandung tinggi kalsium.
- Membatasi mengkonsumsi makanan yang memiliki kandungan tinggi gula, tinggi natrium, dan garam lemak.
- Lakukan aktivitas fisik sesuai dengan kemampuan, seperti jalan kaki, senam, dan lain sebagainya.
Insan Medika adalah perusahaan home care terbaik di Indonesia yang telah banyak mendapatkan penghargaan dari dalam dan luar negeri. Terdapat 4 layanan keperawatan profesional: PERAWAT MEDIS, PERAWAT ORANG SAKIT, PERAWAT LANSIA dan PERAWAT DISABILITAS. Pemesanan cepat, harga transparan dan garansi tak terbatas. Hubungi sekarang!
REFERENSI
OAC (2014). Obesity in the Elderly. Diakses pada 22 Februari 2023.
Medical Alert (2020). The Dangers of Obesity in Seniors. Diakses pada 22 Februari 2023.
Kementerian Kesehatan (2022). 3 Tips Mencegah Obesitas Bagi Lansia. Diakses pada 22 Februari 2023.