HomeKesehatanApa Itu Virus West Nile? Fakta, Gejala, Penularan, dan...

Apa Itu Virus West Nile? Fakta, Gejala, Penularan, dan Cara Pencegahan

Virus West Nile adalah patogen yang telah menjadi perhatian global sejak pertama kali diidentifikasi pada tahun 1937 di Uganda. Virus ini tetap relevan di masa kini, terutama dengan perubahan iklim dan urbanisasi yang mempengaruhi pola distribusi nyamuk dan habitat mereka.

Perubahan suhu dan cuaca ekstrem dapat memperluas area jangkauan nyamuk pembawa virus ini, meningkatkan risiko infeksi di wilayah yang sebelumnya tidak terdampak, termasuk di Indonesia. Lantas, apakah virus ini berbahaya? Pada artikel kali ini ini akan menjelaskan fakta-fakta penting tentang Virus West Nile, termasuk gejala, penularan, dan cara pencegahannya.

Baca juga: Hantavirus: Jenis, Gejala, Pengobatan dan Pencegahan

Fakta tentang Virus West Nile

Virus West Nile (WNV) adalah anggota dari keluarga flavivirus, yang juga mencakup virus Zika dan dengue. Virus ini ditularkan ke manusia terutama melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi. Selain manusia, WNV juga dapat menginfeksi berbagai hewan, termasuk burung, kuda, dan beberapa mamalia.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), wabah virus West Nile pertama kali diidentifikasi di Amerika Serikat pada tahun 1999. Sejak itu, kasus infeksi telah dilaporkan di banyak negara di seluruh dunia, dengan puncak kejadian sering terjadi selama musim panas dan awal musim gugur, ketika nyamuk lebih aktif.

Gejala Virus West Nile

Sebagian besar orang yang terinfeksi Virus West Nile tidak menunjukkan gejala sama sekali. Namun, ketika gejala muncul, mereka dapat bervariasi dari ringan hingga berat. Gejala yang umum termasuk:

  • Gejala ringan: Demam, nyeri kepala, nyeri otot, nyeri sendi, dan ruam kulit. Gejala ini sering kali mirip dengan gejala flu biasa dan dikenal sebagai “West Nile Fever.”
  • Gejala berat: Infeksi ini dapat berkembang menjadi neuroinvasif, yang melibatkan sistem saraf pusat. Gejala tersebut termasuk meningitis (peradangan selaput otak), ensefalitis (peradangan otak), dan polio-like paralysis (kelumpuhan mirip polio). Gejala ini lebih serius dan memerlukan perawatan medis segera.

Dilansir dari artikel yang dipublikasikan di Journal of Infectious Diseases, sekitar 1 dari 150 orang yang terinfeksi mengalami gejala berat dan memerlukan perhatian medis intensif.

Penularan Virus West Nile

Virus West Nile ditularkan terutama melalui gigitan nyamuk dari spesies Aedes atau Culex yang telah terinfeksi. Nyamuk tersebut memperoleh virus dari burung yang terinfeksi, yang merupakan reservoir utama virus ini. Setelah nyamuk menghisap darah dari burung yang terinfeksi, virus dapat berkembang biak di dalam tubuh nyamuk dan kemudian ditularkan ke manusia melalui gigitan.

Virus West Nile tidak dapat ditularkan dari manusia ke manusia melalui kontak langsung atau udara. Penularan juga tidak terjadi melalui makanan atau air yang terkontaminasi. Penularan dari hewan ke manusia melalui kontak langsung dengan darah atau jaringan hewan yang terinfeksi juga jarang terjadi.

Baca juga: Demam Berdarah: Penyebab, Gejala, Pengobatan dan Pencegahan

Apakah Virus West Nile Berbahaya?

Virus West Nile bisa berbahaya, terutama karena potensi dampaknya pada sistem saraf pusat. Sekitar 80% orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala sama sekali. Namun, sekitar 20% mengalami gejala ringan yang mirip dengan flu, seperti demam, nyeri otot, dan ruam kulit. Meski demikian, sekitar 1 dari 150 orang yang terinfeksi dapat mengembangkan bentuk penyakit yang lebih serius, seperti meningitis atau ensefalitis, yang dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otak dan sistem saraf.

Infeksi neuroinvasif ini memerlukan perhatian medis segera karena dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kelumpuhan, koma, atau bahkan kematian. Risiko kematian dari infeksi berat cukup tinggi, dengan sekitar 10% pasien yang mengalami bentuk parah dari penyakit ini meninggal. Kondisi ini lebih umum pada orang tua dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Cara Pencegahan Infeksi Virus West Nile

Pencegahan infeksi Virus West Nile melibatkan mengurangi paparan gigitan nyamuk dan mengelola lingkungan yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk. Berikut adalah beberapa langkah pencegahan yang dapat diambil:

  1. Gunakan pengusir nyamuk. Gunakan repelent yang mengandung DEET, picaridin, atau oil of lemon eucalyptus saat berada di luar ruangan.
  2. Kenakan pakaian pelindung. Kenakan pakaian yang menutupi sebagian besar kulit, seperti lengan panjang dan celana panjang, terutama saat beraktivitas di luar ruangan pada waktu senja dan dini hari, ketika nyamuk paling aktif.
  3. Eliminasi tempat berkembang biak nyamuk. Hapus genangan air di sekitar rumah, seperti di dalam pot tanaman, wadah penyimpanan air, dan ban bekas.
  4. Perbaiki jaring nyamuk. Pastikan jaring pada jendela dan pintu rumah dalam keadaan baik dan tidak berlubang.
  5. Pantau kesehatan. Untuk orang yang berada di daerah endemis atau berisiko tinggi, penting untuk segera mencari perhatian medis jika mengalami gejala yang mencurigakan.

Baca juga: Jasa Perawat Home Care Terdekat 24 Jam

Virus West Nile merupakan ancaman yang signifikan, tetapi dengan langkah pencegahan yang tepat dan pemahaman yang baik tentang cara penularan dan gejala, risiko infeksi dapat dikurangi secara signifikan.


Insan Medika adalah perusahaan home care terbaik di Indonesia yang telah banyak mendapatkan penghargaan dari dalam dan luar negeri. Terdapat 4 layanan keperawatan profesional: PERAWAT MEDISPERAWAT ORANG SAKITPERAWAT LANSIA dan PERAWAT DISABILITAS. Pemesanan cepat, harga transparan dan garansi tak terbatas. Hubungi sekarang!

REFERENSI

Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (2023). West Nile Virus. Diakses pada 8 Agustus 2024.

World Health Organization (WHO). (2022). West Nile virus. Diakses pada 8 Agustus 2024.

Mylonakis, E., & Pothiawala, S. (2007). West Nile Virus: A Review of Its Pathogenesis, Clinical Features, and Prevention. Journal of Infectious Diseases, 195(3), 382-393. Diakses pada 8 Agustus 2024.

- Advertisement -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

nofollow

Artikel Terbaru

Artikel Populer