HomeKesehatanPanduan Diet Intermittent Fasting (IF) yang Benar dan Manfaatnya

Panduan Diet Intermittent Fasting (IF) yang Benar dan Manfaatnya

Saat ini, banyak orang yang berusaha menemukan cara yang efektif untuk menjaga berat badan ideal dan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Diet intermittent fasting (IF) atau puasa berselang telah menjadi salah satu metode yang populer. Meskipun terdengar sederhana, cara ini memerlukan pemahaman yang benar untuk memberikan hasil yang optimal. Dalam artikel ini, kita akan membahas panduan diet intermittent fasting yang benar serta manfaat yang bisa diperoleh dari metode ini.

Baca juga: 7 Pola Diet Sehat yang Baik untuk Penderita Diabetes

Apa Itu Intermittent Fasting?

Intermittent fasting (IF) adalah pola makan yang bergantian antara periode makan dan periode puasa. Bukan tentang jenis makanan yang dikonsumsi, tetapi tentang kapan Anda makan. Ini memungkinkan tubuh Anda untuk beristirahat dari proses pencernaan dan memberikan waktu bagi sistem metabolisme untuk memperbaiki dan meremajakan sel.

Metode Intermittent Fasting

Terdapat beberapa metode IF yang dapat dipilih, masing-masing dengan pendekatan waktu yang berbeda. Berikut adalah beberapa metode yang paling populer:

  1. Metode 16/8: Dalam metode ini, Anda berpuasa selama 16 jam dan makan selama jendela waktu 8 jam. Misalnya, jika Anda makan dari pukul 12 siang hingga 8 malam, maka Anda akan berpuasa dari pukul 8 malam hingga 12 siang keesokan harinya.
  2. Metode 5:2: Pada metode ini, Anda makan secara normal selama 5 hari dalam seminggu dan membatasi asupan kalori pada 2 hari lainnya, biasanya sekitar 500-600 kalori per hari.
  3. Metode Eat-Stop-Eat: Metode ini melibatkan puasa 24 jam sekali atau dua kali seminggu. Misalnya, jika Anda makan malam pada pukul 7 malam, maka Anda tidak makan lagi hingga pukul 7 malam keesokan harinya.
  4. Metode Alternate-Day Fasting: Ini melibatkan puasa setiap hari bergantian. Pada hari puasa, Anda bisa mengonsumsi sedikit makanan atau tidak makan sama sekali, sedangkan pada hari non-puasa, Anda makan seperti biasa.
  5. Metode Warrior Diet: Dalam metode ini, Anda makan dalam jendela waktu 4 jam dan berpuasa selama 20 jam. Biasanya, Anda mengonsumsi satu atau dua makanan besar dan sedikit camilan selama periode puasa.

Baca juga: Rahasia Diet Okinawa: Pola Makan Sehat ala Jepang yang Diklaim Bikin Umur Panjang

Manfaat Intermittent Fasting

Intermittent fasting tidak hanya populer karena efektivitasnya dalam penurunan berat badan, tetapi juga karena berbagai manfaat kesehatan yang bisa diperoleh:

1. Penurunan berat badan dan lemak tubuh

Dengan membatasi waktu makan, banyak orang secara alami mengonsumsi kalori lebih sedikit karena mereka hanya makan dalam jendela waktu yang terbatas. Selama periode puasa, tubuh beralih dari menggunakan glukosa sebagai sumber energi utama ke menggunakan lemak yang tersimpan. Proses ini meningkatkan metabolisme lemak dan membantu pembakaran kalori lebih efisien.

2. Peningkatan sensitivitas insulin

Puasa dapat membantu menurunkan kadar gula darah dengan mengurangi beban kerja pankreas untuk memproduksi insulin. Ini sangat bermanfaat bagi orang dengan resistensi insulin atau diabetes tipe 2. Selama periode puasa, hormon insulin menurun, memungkinkan tubuh untuk menggunakan lemak sebagai energi, alih-alih mengandalkan glukosa.

3. Meningkatkan kesehatan jantung

IF dapat mengurangi faktor risiko penyakit jantung seperti tekanan darah tinggi, kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat), dan trigliserida. Hal ini karena penurunan berat badan dan perbaikan profil lipid darah dapat meningkatkan kesehatan pembuluh darah dan mengurangi risiko aterosklerosis.

4. Meningkatkan fungsi otak

IF dapat meningkatkan kesehatan otak dengan meningkatkan produksi faktor neurotropik seperti Brain-Derived Neurotrophic Factor (BDNF). Selama puasa, tubuh dapat mengurangi stres oksidatif dan peradangan yang berkontribusi terhadap penurunan fungsi kognitif dan risiko penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer.

5. Pencegahan terhadap penyakit kronis

IF dapat mengurangi risiko berbagai penyakit kronis seperti kanker, diabetes, dan penyakit jantung dengan meningkatkan kesehatan sel dan mengurangi peradangan. Ketika melakukan metode IF, tubuh memulai proses autophagy, di mana sel-sel rusak dibersihkan dan diganti dengan sel-sel baru yang sehat. Proses ini penting untuk pemeliharaan sel dan dapat memperpanjang umur.

Baca juga: Kanker Vulva pada Wanita: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan

Kesimpulan

Intermittent fasting (IF) menawarkan berbagai manfaat kesehatan yang signifikan, mulai dari penurunan berat badan dan peningkatan sensitivitas insulin hingga kesehatan jantung yang lebih baik dan peningkatan fungsi otak. Metode ini juga dapat berkontribusi pada umur panjang dengan mengurangi risiko penyakit kronis dan mendukung proses pemulihan sel. Sebelum memulai diet IF, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk memastikan bahwa metode ini sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pribadi Anda.


Insan Medika adalah perusahaan home care terbaik di Indonesia yang telah banyak mendapatkan penghargaan dari dalam dan luar negeri. Terdapat 4 layanan keperawatan profesional: PERAWAT MEDIS, PERAWAT ORANG SAKIT, PERAWAT LANSIA dan PERAWAT DISABILITAS. Pemesanan cepat, harga transparan dan garansi tak terbatas. Hubungi sekarang!

REFERENSI

Mattson, M.P., & Longo, V.D. (2016). “Intermittent fasting: Molecular mechanisms and clinical applications.” Aging Research Reviews, 39, 46-58. Diakses pada 22 Agustus 2024.

Healthline (2024). What is 16/8 intermittent fasting?. Diakses pada 22 Agustus 2024.

Medical News Today (2023). Six ways to do intermittent fasting. Diakses pada 22 Agustus 2024.

- Advertisement -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

nofollow

Artikel Terbaru

Artikel Populer