HomeLukaLuka Dekubitus: Pengertian, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan

Luka Dekubitus: Pengertian, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan

Luka dekubitus adalah kerusakan pada kulit dan jaringan di bawahnya akibat tekanan atau gesekan pada kulit yang terjadi terus menerus. Untuk memahami lebih dalam mengenai pencegahan serta perawatan yang diperlukan, Insan Medika akan membahas mengenai luka dekubitus lebih lengkap pada ulasan berikut ini.

Baca juga: Luka Gangrene: Jenis, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan

Pengertian Luka Dekubitus

Luka dekubitus, atau yang sering disebut juga dengan istilah “pressure ulcer” dalam bahasa Inggris, merupakan luka yang disebabkan oleh tekanan berkepanjangan pada kulit dan jaringan lunak di bawahnya. Kondisi ini umumnya terjadi pada individu yang tidak dapat bergerak atau memiliki mobilitas terbatas dalam jangka waktu yang lama.

Luka dekubitus sering kali muncul di area tubuh yang menopang berat badan, seperti tulang belikat, tumit, pinggul, dan tulang ekor.

Berdasarkan tingkat keparahannya, luka dekubitus memiliki 4 tahap klasifikasi, diantaranya:

  • Tahap 1: Kemerahan pada kulit, tetapi kulit tidak pecah atau terbuka.
  • Tahap 2: Kerusakan pada lapisan luar kulit (epidermis) dan/atau lapisan dalam kulit (dermis).
  • Tahap 3: Kerusakan yang mencapai lapisan jaringan di bawah kulit (subkutan), mungkin terlihat sebagai luka yang dalam atau berongga.
  • Tahap 4: Kerusakan yang melibatkan jaringan lebih dalam seperti otot atau tulang, sering kali dengan nekrosis atau kematian jaringan.

Baca juga: 5 Cara Mencegah Luka Dekubitus pada Pasien Tirah Baring (Bedrest)

Gejala Luka Dekubitus

Tanda dan gejala luka dekubitus dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan luka. Gejala ini penting untuk dikenali guna diagnosis dini dan pengelolaan yang tepat. Berikut adalah beberapa gejala umum luka dekubitus:

  1. Kemerahan pada kulit: Awalnya, kulit di area yang terkena mungkin tampak kemerahan atau mungkin tidak memucat saat ditekan (blanching). Kemerahan ini biasanya menjadi tanda pertama adanya tekanan berlebih pada kulit.
  2. Perubahan warna kulit: Kulit yang terkena luka dekubitus dapat berubah menjadi lebih gelap atau mungkin terlihat lebih merah tua pada orang dengan warna kulit yang lebih gelap.
  3. Pembengkakan: Area yang terkena luka dekubitus dapat terlihat lebih bengkak atau terasa lebih keras dari biasanya.
  4. Nyeri atau sensitivitas: Pasien dapat mengalami nyeri atau rasa sakit di area yang terkena, meskipun tingkat rasa sakit dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan luka.
  5. Pelepuhan atau bintik-bintik: Pada tahap lebih lanjut, luka dekubitus dapat berkembang menjadi lepuhan yang berisi cairan atau bintik-bintik yang terlihat.
  6. Lepuh atau luka terbuka: Seiring dengan perkembangan lebih lanjut, luka dekubitus dapat berubah menjadi luka terbuka yang menunjukkan jaringan kulit atau jaringan di bawahnya.

Pengobatan Luka Dekubitus

Penanganan luka dekubitus meliputi beberapa langkah penting untuk meminimalkan risiko komplikasi dan mempercepat proses penyembuhan. Berikut adalah beberapa strategi umum yang digunakan dalam pengobatan luka dekubitus::

1. Manajemen tekanan

Langkah pertama dalam pengobatan adalah mengurangi tekanan pada area yang terkena. Ini dapat dilakukan dengan mengubah posisi tubuh secara teratur, menggunakan bantalan tekanan rendah, atau menggunakan kasur khusus anti-dekubitus yang membantu mendistribusikan tekanan secara merata.

2. Perawatan luka

Perawatan langsung pada luka dekubitus meliputi pembersihan luka secara teratur untuk menghilangkan debris dan mencegah infeksi. Dressing yang sesuai digunakan untuk melindungi area luka dan mempromosikan kondisi lingkungan yang optimal untuk penyembuhan.

3. Penggunaan topikal

Topikal seperti salep atau gel yang mengandung bahan aktif seperti antiseptik, antibiotik, atau faktor pertumbuhan jaringan dapat diterapkan untuk membantu mempercepat penyembuhan dan mengurangi risiko infeksi.

4. Terapi nutrisi

Asupan nutrisi yang adekuat, termasuk protein, vitamin, dan mineral penting lainnya, sangat penting untuk mendukung penyembuhan luka. Diet yang seimbang dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh dan memperbaiki jaringan yang rusak.

5. Intervensi bedah

Pada luka dekubitus yang lebih parah atau tidak merespons pengobatan konservatif, prosedur bedah seperti debridemen (pengangkatan jaringan mati atau terinfeksi) atau penutupan luka dengan teknik operatif tertentu mungkin diperlukan.

Pencegahan Luka Dekubitus

Dilansir dari honestdocs, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah luka dekubitus, diantaranya:

  1. Gunakan alas ranjang yang mengandung jelly untuk meningkatkan aliran udara.
  2. Letakkan alas di bawah bokong dan gunakan bantal atau guling di area yang langsung bersentuhan dengan ranjang.
  3. Hindari menggerakkan pasien dengan cara menarik.
  4. Ubah posisi pasien setiap 1-2 jam untuk mengurangi tekanan pada area tertentu.
  5. Gosok kulit secara lembut saat mandi.
  6. Oleskan krim pelembap.
  7. Pastikan permukaan ranjang atau kursi roda tetap kering.
  8. Pastikan kebutuhan kalori dan protein pasien terpenuhi.

Baca juga: Biaya Rawat Luka Homecare: Perawatan Luka Berkualitas di Rumah Anda

Dengan memahami pengertian, gejala, pengobatan, dan langkah-langkah pencegahan luka dekubitus, diharapkan dapat meningkatkan perawatan dan kualitas hidup bagi individu yang berisiko mengalami kondisi ini. Jangan lupa untuk lakukan kunjungan kontrol ke dokter secara teratur.


Insan Medika adalah perusahaan home care terbaik di Indonesia yang telah banyak mendapatkan penghargaan dari dalam dan luar negeri. Terdapat 4 layanan keperawatan profesional: PERAWAT MEDISPERAWAT ORANG SAKITPERAWAT LANSIA dan PERAWAT DISABILITAS. Pemesanan cepat, harga transparan dan garansi tak terbatas. Hubungi sekarang!

REFERENSI

National Pressure Ulcer Advisory Panel. (2020). Prevention and treatment of pressure ulcers: Clinical practice guideline. Diakses pada 26 Juni 2024.

Mayo Clinic. (2024). Bedsores (pressure ulcers). Diakses pada 26 Juni 2024.

MedlinePlus. (2024). Pressure ulcers. Diakses pada 26 Juni 2024.

- Advertisement -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

nofollow

Artikel Terbaru

Artikel Populer