HomeKesehatanPanduan Pencegahan Stroke pada Lansia

Panduan Pencegahan Stroke pada Lansia

Stroke bisa menyerang siapa, baik mereka yang usianya muda ataupun sudah tua. Meski begitu, lansia lebih rentan mengalami stroke karena kesehatannya menurun. Agar tak mengalami stroke, ada beberapa langkah pencegahan yang harus dilakukan.

Termasuk dalam penyakit berbahaya, stroke dimulai dengan tersumbatnya pembuluh darah dan menyebabkan berkurangnya pasokan darah ke otak. Ketika kondisi tersebut sudah terjadi, kinerja tubuh akan terganggu. Apabila tak segera mendapat penanganan, stroke bisa menyebabkan kecacatan hingga kematian.

Penyebab Terjadinya Stroke

pencegahan stroke pada lansia
Ilustrasi lansia yang mengalami gejala stroke (Sumber: Freepik)

Sebelum masuk dalam panduan pencegahan stroke, ada baiknya mengetahui penyebab terjadinya mengapa seseorang terkena stroke, diantaranya:

1. Punya Faktor Resiko yang Tinggi

Lansia yang mengalami masalah hipertensi, diabetes, maupun kolesterol tinggi lebih rentan mengalami stroke. Apabila ada faktor genetik dan riwayat keluarga yang memiliki stroke, kemungkinan seseorang mengalami stroke jadi lebih besar.

2. Berat Badan Berlebih

Obesitas tak hanya buruk untuk kesehatan tubuh, tapi juga meningkatkan resiko terkena stroke. Pasalnya kinerja jantung jadi lebih berat dan tak bisa maksimal. Proses memompa darah pun tak bisa dilakukan dengan baik ke seluruh tubuh.

Baca juga: Pahami Bahaya Obesitas bagi Kesehatan Lansia dan Cara Mencegahnya

3. Pola Hidup Tak Sehat

Jarang berolahraga, mengonsumsi alkohol dan makanan tinggi kolesterol, serta merokok juga menjadi penyebab stroke. Pola hidup yang tidak sehat ini akan membuat darah mengental bahkan membeku, sehingga peredarannya tak berjalan lancar.

Langkah-Langkah Pencegahan Stroke pada Lansia

pencegahan stroke pada lansia
Ilustrasi lansia yang melakukan pencegahan stroke (Sumber: Freepik)

Meski memiliki kondisi kesehatan yang menurun, lansia bisa saja tak mengalami penyakit stroke. Langkah-langkah pencegahan stroke yang bisa dilakukan antara lain:

1. Perhatikan Kadar Gula Darah

Kadar gula darah tinggi menyebabkan seseorang beresiko diabetes. Diabetes sendiri menjadi salah satu faktor utama penyebab stroke. Kadar gula darah dan kolesterol yang tinggi, termasuk tekanan tinggi, serta mengalami obesitas membuat kondisi jantung memburuk.

Ada banyak cara untuk membuat kadar gula darah tetap stabil, diantaranya melakukan olahraga secara rutin, melakukan diet rendah gula, serta menghindari makanan dan minuman tinggi gula juga bisa dilakukan. Beberapa orang dengan kondisi khusus seringkali disarankan mengonsumsi obat untuk menjaga kadar gula darah.

2. Meningkatkan Kolesterol Baik

Tidak semua kolesterol jahat, ada kolesterol baik yang bisa meningkatkan kesehatan tubuh. Kolesterol terbagi menjadi dua, yakni LDL atau kolesterol jahat dan kolesterol baik atau HDL.  Lansia yang memiliki kadar kolesterol HDL lebih tinggi, bisa terhindar dari resiko stroke iskemik maupun glikemik.

Merubah pola makan jadi salah satu cara pencegahan lansia stroke maupun kolesterol. Pilihan makanan yang bisa dikonsumsi adalah minyak zaitun, alpukat, ikan, serta kacang-kacangan. Dengan konsumsi yang tepat, kadar kolesterol bisa lebih seimbang di dalam tubuh.

Baca juga: Daftar Makanan yang Bisa Menurunkan Asam Urat dan Kolesterol

3. Mengonsumsi Makanan yang Sehat

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, kolesterol dan tekanan darah tinggi meningkatkan resiko stroke. Karena itu, mengonsumsi makanan yang sehat akan disarankan oleh perawat maupun dokter. Pengelolaan dan pilihan makanan yang baik akan membuat kolesterol dan tekanan darah jadi lebih stabil.

Selain makanan, camilan juga harus dipilih yang sehat. Konsumsi makanan rendah lemak, menghindari lemak trans, serta memiliki kandungan kolesterol rendah harus dibiasakan sejak dini. Pilih makanan tinggi serat yang minim bahan pengawet serta pemanis buatan.

4. Berhenti Merokok dan Minum Minuman Beralkohol

Pencegahan stroke pada lansia yang tak boleh dilewatka adalah berhenti merokok dan mengonsumsi alkohol. Perokok memiliki resiko dua kali lebih besar terkena stroke dibandingkan mereka yang tidak merokok. Alasannya karena rokok bisa menyebabkan darah mengental dan menggumpal.

Selain rokok, minuman beralkohol yang dikonsumsi secara terus menerus juga meningkatkan resiko penyakit stroke. Hindari minum alkohol, terutama untuk lansia yang kondisi kesehatannya sudah menurun. Pasalnya minuman beralkohol bisa meningkatkan tekanan darah dan resiko stroke.

Baca juga: Pola Hidup Sehat untuk Mencegah Stroke di Usia Muda

5. Lakukan Olahraga secara Rutin

Aktivitas fisik sekecil apapun disarankan oleh dokter kepada lansia yang beresiko terkena stroke. Apabila dilakukan secara teratur, olahraga akan menurunkan kadar kolesterol dan tekanan darah. Pilihan olahraga yang direkomendasikan antara lain berjalan-jalan, naik tangga, atau mengikuti komunitas olahraga.

Melakukan olahraga tak harus dilakukan dalam jangka waktu lama, bisa dilakukan 30 menit sehari. Bagi lansia, olahraga dalam waktu tersebut bisa menyebabkan lansia lelah. Oleh karena itu, olahraga bisa dibagi menjadi dua sesi yang masing-masing berdurasi 15 menit.

6. Mengontrol Tekanan Darah

Tekanan darah yang tinggi biasanya tidak memiliki gejala, jadi sebaiknya pemeriksaan tekanan darah dilakukan secara teratur. Meski tak terlihat, namun tekanan darah tinggi menjadi penyumbang besar terjadinya stroke pada lansia.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengontrol tekanan darah agar tetap stabil, diantaranya mengurangi kandungan garam di dalam makanan, pastikan tidak lebih dari setengah sendok teh tiap harinya. Hindari pula makanan dengan kolesterol tinggi, seperti burger dan makanan siap saji lainnya.

Baca juga: Layanan Terapi Stroke Lewat Perawatan Homecare di Rumah

7. Turunkan Berat Badan

Pencegahan stroke pada lansia yang terakhir adalah menurunkan berat badan apabila mengalami obesitas. Terdapat cara menentukan berat badan ideal menggunakan BMI, BMI bisa menjadi salah satu indikator untuk melihat apakah seseorang mengalami overweight atau berat badan berlebih.

Berat badan normal berada di kisaran angka 18,5 – 24,9 BMI, sedangkan angka BMI mulai dari 25 termasuk dalam kategori berat bada berlebih. Saat ini sudah banyak layanan yang menyediakan perhitungan BMI, sehingga hasilnya bisa diketahui lebih cepat. Apabila mengalami obesitas, lakukan pola diet untuk menurunkan berat badannya.

Diagnosis Stroke dengan Cara Sederhana

Pencegahan stroke pada lansia
Ilustrasi lansia yang memeriksa kekuatan tangan (Sumber: Freepik)

Terdapat diagnosis stroke yang bisa dilakukan di rumah, yakni dengan memeriksa tanda serta gejala berikut ini.

  • Area wajah, minta lansia tersenyum untuk melihat wajahnya terkulai di satu sisi atau tidak.
  • Area tangan, minta lansia mengangkat kedua tangannya, apabial mengalami gejala stroke, satu sisi tangan cenderung melayang ke bawah.
  • Kemampuan bicara, minta lansia mengulangi kalimat sederhana untuk melihat apakah ucapannya jelas atau tidak.

Apabila lansia mengalami salah satu dari tanda diatas, sebaiknya segera cari perawatan medis untuk mengatasi gejala stroke. Dokter pun bisa segera merekomendasikan obat sesuai kondisi pasien, sehingga kemungkinan kondisi membaik bisa semakin besar.

Perawatan gejala stroke bisa dilakukan di rumah dengan menggunakan perawat semi medis maupun caregiver untuk lansia. Insan Media menghadirkan perawat yang profesional dan tersertifikasi, sehingga bisa merawat lansia yang mengalami stroke atau gejala stroke.

Perawatan yang dilakukan sejak dini sekaligus pemantauan yang dilakukan secara terus menerus oleh perawat bisa meringankan gejala stroke. Hubungi Insan Medika untuk mendapatkan perawatan sekaligus pencegahan stroke pada lansia.

- Advertisement -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

nofollow

Artikel Terbaru

Artikel Populer