Anemia bisa terjadi pada siapa saja terutama pada ibu hamil. Pasalnya, ibu hamil ternyata memiliki resiko yang lebih besar mengalami anemia. Bagaimana bisa?
Anemia adalah sebuah kondisi saat tubuh kekurangan sel darah merah yang tidak berfungsi dengan baik atau bisa dikatakan tidak sehat. Seseorang yang mengalami anemia akan pucat dan mudah lelah karena organ tubuh tidak cukup mendapatkan oksigen.
Hal tersebut juga berlaku pada ibu hamil yang mengalami anemia. Dilansir dari National Heart, Lung, and Blood Institute, para ibu hamil banyak mengalami jenis anemia difisiensi zat besi atau kondisi saat kadar zat besi dalam tubuh tidak mencukupi.
Secara alami tubuh ibu hamil akan membentuk banyak sel darah merah yang mana itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi pada janin. Karena membutuhkan banyak sel darah merah sehingga diperlukan juga kompenen pembentuknya, yaitu zat besi. Jika terjadi anemia, otomatis akan sangat berdampak pada janin.
Baca juga: Sering merasa lelah? Bisa jadi tanda anemina. Yuk kenali gejala lainnya
Bahaya anemia pada kehamilan
Umumnya gejala anemia hanya mengakibatkan seseorang merasa kelelahan, apalagi jika anemia terjadi pada ibu hamil, tentu akan berdampak pada janin yang tengah dikandung.
Ibu hamil yang mengalami anemia akan merasakan tubuh yang mudah lelah, letih, jantung berdebar, sesak nafas, sulit berkonsentrasi, kulit pucat, pusing, hingga pingsan.
Berikut ini adalah dampak anemia yang terjadi pada saat kehamilan:
1. Bayi lahir dalam keadaan prematur
Kelahiran prematur adalah kondisi bayi yang lahir sebelum pada waktunya. Dilansir dari laman Outlook Poshan, seorang profesor di Pusat Pengobatan Komunitas, AIIMS yaitu Kapil Yadav mengatakan, anemia berat yang terjadi pada ibu hamil dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan intrauterin dan persalinan prematur.
Sedangkan jika bayi terlahir dalam keadaan prematur sangat beresiko mengalami gangguan kesehatan serta gangguan tumbuh kembang.`
2. Berat badan bayi saat lahir rendah
Resiko ini terjadi ketika trimester pertama kehamilan. Bayi bisa dikatakan memiliki berat bedan yang rendah jika berbobot 2,5 kilogram atau kurang. Umumnya, jika bayi yang lahir dalam kondisi berat badan kurang akan mengalami gangguan kesehatan.
3. Alami pendarahan saat persalinan
Pada saat hami, ibu banyak membutuhkan asupan darah untuk menunjang perkembangan janin. Jika ibu hamil memiliki riwayat anemia dapat mengakibatkan pendarahan postpartum ketika persalinan.
Pendarahan ini bisa terjadi akibat pembuluh darah yang menjadi tempat perkembangan janin terbuka. Kondisi tubuh yang kekurangan enzim trombin akibat anemia juga beresiko mengakibatkan pendarahan karena terjadi gagal pembekuan darah pada tubuh.
4. Bayi mengalami anemia
Kondisi ini terjadi karena bayi yang mengalami anemia memiliki kadar hemoglobin (Hb) yang rendah dalam darahnya. Jika bayi mengalami anemia, dapat membuatnya terlihat lemas dan lemah hingga tidak mau menyusu.
Selain itu, gangguan lain seperti perkembangan saraf, kemampuan kognitif, jantung dan pembuluh darah, hingga kerusakan otak dapat berdampak pada bayi yang terkena anemia. Perlu diperhatikan, Hb rendah pada bayi yang baru lahir jika tidak segera diatasi dapat berujung kematian.
5. Kematian pada bayi
Bahaya anemia yang paling buruk adalah dapat mengakibatkan kematian pada jani. Kondisi ini dapat terjadi baik sebelum maupun sesudah persalinan.
Cara atasi anemia pada ibu hamil
Untuk mengatasi kondisi yang lebih serius perlu ada pencegahan yang dilakukan bagi para ibu hamil. Berikut ini adalah cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi anemia pada ibu hamil:
1. Konsumsi lebih banyak zat besi
Hal peratama yang bisa dilakukan untuk mengatasi anemia pada ibu hamil adalah dengan perbanyak konsumsi makanan yang mengandung zat besi, seperti ikan, makanan laut, sayuran, biji-bijian, daging merah, telur, tempe, tahu dan masih banyak lagi.
Ibu hamil juga bisa rutin konsumsi suplemen dan vitamin mengandung zat besi sesuai dengan persetujuan dokter agar tidak terjadi efek samping yang membahayakan.
2. Memenuhi kebutuhan vitamin C
Agar proses penyerapan zat besi bisa maksimal, diperlukan vitamin C yang bisa ditemukan pada buah jeruk, kiwi, tomat, stroberi, dan masih banyak lagi.
Anda juga bisa mengkombinasikan makanan yang mengandung zat besi dengan makanan yang tinggi vitamin c untuk kebutuhan asupan yang optimal.
3. Hindari diet pada saat hamil
Melakukan diet pada saat hamil sangat berdampak buruk pada masa kehamilan. Karena pola makan akan sangat berpengaruh pada jumlah sel darah merah. Anda bisa konsumsi makanan dengan yang mengandung asam folat dan vitam C untuk membantu penyerapan zat besi.
4. Lakukan pemeriksa rutin saat masa kehamilan
Selain memastikan kondisi janin sehat, hal ini juga berguna untuk memastikan kondisi ibu sehat. Dengan melakukan pemeriksaan rutin, dokter juga akan memberikan saran dan pemeriksaan yang terbaik untuk kesehatan ibu dan janin.
Insan Medika adalah perusahaan home care terbaik di Indonesia yang telah banyak mendapatkan penghargaan dari dalam dan luar negeri. Terdapat 4 layanan keperawatan profesional: PERAWAT MEDIS, PERAWAT ORANG SAKIT, PERAWAT LANSIA dan PERAWAT DISABILITAS. Pemesanan cepat, harga transparan dan garansi tak terbatas. Hubungi sekarang!
REFERENSI
Alodokter (2022). Bun, Ini Bahaya Hb Rendah pada Bayi Baru Lahir. Diakses pada 18 Oktober 2022
Halodoc (2019). Pengidap Anemia Rentan Alami Perdarahan Postpartum. Diakses pada 18 Oktober 2022
Stanford Children’s Health. Anemia in Pregnancy. Diakses pada 18 Oktober 2022