Seiring bertambahnya usia, kesuburan seorang wanita akan menurun hingga terjadi yang namanya menopause. Pada saat wanita mengalami menopause, sistem reproduksinya tidak dapat berfungsi dengan maksimal seperti pada saat muda. Indung telur juga tidak dapat melepaskan sel telur secara rutin.
Pertanyaan yang sering muncul adalah, apakah seorang wanita yang sudah menopause masih bisa hamil? Untuk mengetahui jawabanya, simak penjelasan lengkapnya pada ulasan berikut ini.
Baca juga: Menopause Dini Terjadi di Usia 20-an, Mungkinkah?
Bisakah hamil setelah menopause?
Lebih jelasnya, menopause adalah kondisi saat siklus menstruasi pada wanita berhenti. Wanita yang dusah mengalami meopause berarti telah mengalami penurunan hormon esterogen dalam tubuhnya.
Dilansir dari halodoc, saat wanita dalam usia produktif tubuhnya memiliki persediaan sek telur yang sehat dan sehat untuk dibuahi. Proses produksi tersebut membutuhkan bantuan hormon seperti esterogen, progesteron, luteinizing hormone (LH), dan follicle hormone (FSH). Kondisi itulah yang disebut masa ovulasi, dimana sel telur yang dibuai sperma laki laki, akan terjadi kehamilan.
Sedangkan, seorang wanita yang memasuki masa menopause tidak langsung berhenti menghasilkan sel telur. Kondisi tersebut dikenal dengan perimonopause. Perimonopause adalah periode transisi pada wanita menuju menopause. Kondisi ini ditandai dengan siklus menstruasi yang tidak beraturan dan kesuburan menurun.
Perimonopause umumnya terjadi pada wanita yang berusia sekotar 50 tahun keatas. Selain itu, periode ini juga terjadi kurang lebih selama empat tahun hingga menstruasi sepenuhnya berhenti.
Salena Zanotti, MD, seorang dokter obgyn dari Amerika Serikat menjelaskan, bahwa kehamilan dapat tercapai pada periode perimonopause jika terdapat hubungan seksual tanpa kontrasepsi dan wanita masih berovulasi.
Perlu diketahui, saat seorang wanita sudah memasuki perimenopause dan masih bisa berovulasi tetap kualitas telurnya cenderung menurun. Sebab perubahan hormon yang terjadi juga mempengaruhi.
Dari penyataan di atas bisa disimpulkan bahwa wanita yang sudah benar-benar menopause tidak dapat hamil karena sudah tidak dapat hamil kembali. Namun, jika wanita yang sudah tua mengalami kehamilan bisa jadi wanita tersebut sedang dalam masa perimenopause.
Risiko jika terjadi kehamilan saat masa menopause
Meskipun kemungkinan kecil, namun jika terdapat wanita yang dalam usia menopause berhasil mengalami kehamilan maka akan banyak risiko dan kesulitan yang akan dialami baik untuk ibu maupun janin.
Dilansir dari Health, terdapat beberapa resiko ketika wanita yang sedang di masa menopause mengalami kehamilan dan kelahiran, antara lain:
- Bayi lahir dalam keadaan prematur
- Berat badan bayi terlalu rendah
- Risiko bayi mengalami kelainan kromosom
- Terjadi komplikasi saat persalinan
- Bayi meninggal saat dalam kandungan
- Ibu mengalami tekanan darah tinggi saat pra persalinan
- Terjadinya diabetes gestasional
Jika, Anda sudah dalam usia menopause namun mengalami gejala kehamilan, segeralah lakukan pemeriksaan ke dokter. Agar dokter dapat mengidentifikasi apakah gejala tersebut sebuah kehamilan atau ada masalah pada kesehatan Anda.
Insan Medika adalah perusahaan home care terbaik di Indonesia yang telah banyak mendapatkan penghargaan dari dalam dan luar negeri. Terdapat 4 layanan keperawatan profesional: PERAWAT MEDIS, PERAWAT ORANG SAKIT, PERAWAT LANSIA dan PERAWAT DISABILITAS. Pemesanan cepat, harga transparan dan garansi tak terbatas. Hubungi sekarang!
REFERENSI
Klikdokter (2021). Peluang Hamil Saat Perimenopause dan Risikonya. Diakses pada 29 November 2022
Health (2022). Is It Possible to Get Pregnant After Menopause?. Diakses pada 29 November 2022
Healthline (2017). Can You Get Pregnant After Menopause?. Diakses pada 29 November 2022