HomeKesehatanApa Saja Efek Gas Air Mata dan Bagaimana Cara...

Apa Saja Efek Gas Air Mata dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

Gas air mata (lachrymatory agent) sering digunakan oleh aparat penegak hukum untuk mengatasi massa yang tak terkendali. Tak jarang beberapa aksi yang berujung bentrok akan diwarnai dengan penembakan gas air mata.

Dilansir dari Hitekno.com pertama kali penggunaan gas air mata adalah pada tahun 1914 untuk mengendalikan huru-hara di Prancis.

Mulai saat itulah penggunaan gas air mata akrab untuk mengendalikan massa yang tak terkendali. Tidak hanya untuk mengatasi kekacauan demonstrasi, gas air mata juga digunakan dalam Perang Dunia I & II.

Gas air mata mengandung bahan kimia yang sangat merugikan kesehatan baik dalam jangka pendek atau pun jangka panjang.

Baca nanti: Cara Melindungi Kulit Wajah dari Sinar Matahari dengan Produk dan Bahan Alami

Efek jangka pendek dan jangka panjang gas air mata

Bak pisau bermata dua, di satu sisi gas air mata efektif untuk membubarkan massa yang mulai tak terkendali sedangkan di sisi lain efek gas air mata sangat merugikan kesehatan.

Dampak menghirup gas air mata terhadap kesehatan tubuh dalam jangka pendek

  • Mengganggu penglihatan menjadi buram
  • Iritasi mata yang menimbulkan efek pedih
  • Mengganggu pernapasan sehingga menimbulkan sesak nafas
  • Kesulitan untuk menelan
  • Muncul ruam
  • Timbul gejala mual dan muntah
  • Sangat berbahaya bagi penderita asma

Dilansir dari Liputan6.com profesor anestesiologi dari Duke University yaitu Sven Eric Jord menerangkan bahwa gas air mata bukanlah sembarangan gas melainkan gas-gas yang dapat mengaktifkan saraf perasa sakit.

“Mereka [kandungan gas air mata] adalah padatan atau cairan yang dapat berubah menjadi aerosol. Ada sejumlah bahan kimia yang digunakan dalam apa yang disebut gas air mata,” imbuhnya.

Dampak menghirup gas air mata terhadap kesehatan tubuh dalam jangka panjang

Dalam sebuah studi yang dilakukan di Turki memaparkan jika orang yang sering terpapar gas air mata mempunyai risiko jauh lebih besar terkena penyakit bronkitis kronis.

Pada penelitian lain yang dilakukan oleh Angkatan Darat AS, paparan gas air mata dapat meningkatkan risiko terkena penyakit pernapasan akut.

Pakar medis Rohini J. Haar, MD, MPH mengatakan “Gejala terkadang bisa bertahan lama untuk jangka waktu yang tidak sebentar dan pada orang-orang tertentu bisa cacat secara permanen,” seperti dikutip dari Physicians for Human Rights.

Lebih lanjut, ia menjelaskan “Selain efek yang diketahui menyebabkan luka dan sakit, gas air mata juga bisa menyebabkan luka bakar kimia, reaksi alergi, cidera kornea dan gangguan pernapasan,” dilansir dari Liputan6.com.

Berikut bahan kimia yang terkandung dalam gas air mata

  • Chlorobenzylidenemalononitrile (Gas CS) dapat menyebabkan iritasi pada selaput lendir mata, hidung, tenggorokan hingga perut.
  • Chloroacetophenone (CN)
  • Semprotan merica gas OC yang berasal dari cabai dan dilarutkan dengan minyak sayur
  • CR
  • Bromoaseton
  • Fenasil bromida
  • Xylyl bromida

Cara kerja gas air mata

Gas air mata dapat dengan cepat memberikan efek kepada siapa saja yang menghirupnya. Biasanya efek akan mulai muncul setelah 30 detik terpapar gas air mata.

Dikutip dari Detikcom, dr Wisnu Pramudito D. Pusponegoro, Sp. B mengatakan “Semua benda yang terhirup pasti ada efeknya. Kalau pasien yang punya alergi, terhirup akan jadi sesak.” kata Dokter dari Perhimpunan Dokter Emergency Indonesia ini.

Paparan gas air mata dapat langsung bereaksi untuk membuat iritasi pada selaput lendir seperti mata, hidung dan tenggorokan. “Selaput lendir di hidung itu akan bengkak,” imbuh dr. Wisnu.

Tips melindungi diri dari gas air mata

Agar tidak terkena efek gas air mata maka selalu menjaga jarak yang aman. Bekali diri menggunakan masker gas atau jika tidak mempunyainya maka gunakanlah bandana atau handuk yang telah direndam dalam jus lemon atau cuka.

Gunakan juga kacamata kedam udara seperti kacamata renang agar mata tidak terpapar gas air mata. Usahakan jangan menggunakan lensa kontak karena dapat menimbulkan bahaya iritasi pada mata.

Cucilah pakaian atau kain yang terpapar gas air mata secara terpisah dari pakaian lainnya sebelum menggunakannya kembali.

Pertolongan pertama akibat gas air mata

Segera untuk menjauh dan mencari tempat yang aman dari paparan gas air mata. Jika terlalu lama terkena gas air mata maka dapat menyebabkan iritasi kornea mata.

Cara terbaik dan tercepat untuk mengurangi gejala setelah terkena paparan gas air mata adalah dengan membilas mata menggunakan air.

Disampaikan oleh dr. Gitalisa Andayani “Kalau dibiarkan (tidak dibilas), ada risiko gangguan mata lebih berat seperti infeksi kornea,” tutur dokter spesialis mata tersebut.

Efektifkah menggunakan pasta gigi dari gas air mata?

Selama ini penggunaan odol atau pasta gigi sering dijadikan “obat penangkal” efek gas air mata dengan cara dioleskan pada bagian bawah mata.

Padahal secara ilmiah tindakan tersebut tidak dapat memberikan perlindungan dari paparan gas air mata.

Dokter Wisnu mengatakan “Odol nggak ngaruh sebenarnya. Gas air mata bekerjanya karena terhirup, bukan kontak dengan mata. Efek gas air mata itu kan terhirup yang menyebabkan sekresi dari kelenjar air mata,” pugkasnya seperti dikutip dari detikHealth.


Ingin menggunakan layanan kesehatan tindakan keperawatan di rumah tanpa harus ke rumah sakit? Gunakan saja home care Insan Medika, tersedia empat layanan utama: Tindakan Perawat Medis, Tindakan Perawat Non Medis, Perawat Lansia dan Perawat Bayi/Anak Berkebutuhan Khusus. Pemesanan cepat, harga transparan dan garansi tak terbatas. Pesan sekarang!

Baca juga:

- Advertisement -
Yusuf Dwi Putra
Yusuf Dwi Putrahttp://insanmedika.co.id
Jasa home care penyedia layanan kesehatan dengan menghadirkan perawat lansia, perawat medis, perawat orang sakit hingga perawat anak di rumah pribadi pengguna jasa. Home care terbesar di Indonesia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

nofollow

Artikel Terbaru

Artikel Populer