Kenapa lansia sering marah-marah tanpa sebab di sore atau malam hari? Kira-kira begitulah pertanyaan saat orang tua (lansia) yang mempunyai penyakit Alzheimer atau Demensia.
Penyakit Alzheimer atau Demensia yang menyerang fungsi dari otak mempunyai efek Sundowner syndrome atau dikenal juga dengan sindrom Sundowning.
Kelainan ini bisa terjadi ketika sinar matahari mulai menghilang pada sore dan menghilang di malam hari. Sindrom Sundowning ini bisa menyerang 1 dari 5 orang penderita Alzheimer atau Demensia.
Efek marah-marah yang terjadi pada lansia pengidap Alzheimer atau Demensia tidak bisa diobati atau dihilangkan.
Walau begitu, kelainan ini bisa dikelola dengan baik dan menjaga orang tua tetap dalam kontrol orang normal.
Hal yang paling mudah adalah dengan menggunakan jasa perawat lansia Alzheimer untuk membantu Anda merawat orang tua seperti ini.
Baca juga: Kurangi Risiko Terkena Alzheimer dan Demensia Dengan Konsumsi Jamur
Gejala Sindrom Sundowning
Kelainan ini akan muncul pada saat menjelang sore atau malam hari ketika cahaya mulai redup. Para ilmuwan berpendapat bahwa sindrom ini terjadi karena kemampuan otak dan jam biologis tubuh terganggu.
Jangan biarkan penderita sindrom sundowning berada di tempat yang redup atau gelap. Mengajak penderita memasuki ruangan yang mempunyai cukup cahaya terang adalah salah satu cara untuk menekan munculnya gejala-gejala di bawah ini.
Gejala yang akan muncul biasanya akan seperti:
- Perubahan suasa hati
- Gelisah
- Bingung atau disorientasi
- Pemarah atau kesal
- Agresif dan mudah curiga
- Berhalusinasi dan berteriak
Cara Mengatasi Sindrom Sundowning Pada Orang Tua Yang Marah-Marah
Saat Sindrom Sundowning muncul dan lansia mulai menunjukkan gelaja seperti marah-marah, berteriak hingga berhalusinasi, buatlah diri Anda tenang dan mulai memahami penderita.
Berikut adalah kiat yang dapat Anda lakukan saat orang tua mengalami sindrom Sundowning:
- Dekati penderita dan tenangkan dengan menanyakan apa yang terjadi
- Dengarkan apa yang dia rasakan, inginkan dan butuhkan. Jangan pernah melawan atau menyangkal argumentasi penderita
- Yakinkan bahwa semuanya akan baik-baik saja
- Lakukan apa yang penderita inginkan, jika penderita ingin berjalan-jalan di ruangan lain. Temanilah dan buat keadaan menjadi tenang.
- Sebelum mengajak berjalan-jalan di dalam rumah, pastikan Anda telah mengunci pintu dan jendela
- Anda bisa menggunakan teknologi sensor gerak yang mendeteksi pergerakan jika penderita berjalan-jalan di luar ruangan tanpa sepengetahuan Anda.
Selain melakukan kegiatan di atas, Anda harus mempunyai catatan kecil untuk memahami dan mengikuti pola sindrom Sundowning yang dialami oleh lansia.
Baca juga: Memprediksi Alzheimer Menggunakan Kecerdasan Buatan
Berikut adalah cara memahami penderita sindrom Sundowning:
- Membuat jadwal rutinitas harian untuk mengatur dan membiasakan lansia seperti orang normal. Jadwal bangun tidur, mandi, makan, bersenang-senang hingga kembali tidur.
- Atur jadwal untuk berobat, bertemu dengan dokter atau bertemu dengan orang lain seperti keluarga.
- Berikan olahraga ringan di pagi hari dan hindari untuk berolahraga di sore atau malam hari.
- Batasi atau larang penderita mengkonsumsi minuman beralkohol dan merokok. Selain itu, jika penderita ingin meminum kopi, pastikan tidak mendekati sore hari.
- Mengatur agar lansia bisa tidur siang selama 2 jam atau kurang.
- Pastikan lampu rumah atau ruangan selalu menyala tepat waktu dan jangan lupa untuk menutup tirai dan jendela.
- Jika penderita tinggal dengan banyak anggota keluarga, sampaikan kepada mereka mengenai jadwal rutinitas harian ini dan sampaikan juga gejala-gejala yang akan muncul.
Merawat dan mendampingi orang tua dengan penyakit Alzheimer atau Demensia memang membutuhkan tenaga dan kesabaran yang ekstra.
Jika Anda membutuhkan bantuan atau konsultasi mengenai perawat lansia, Anda dapat menghubungi kami kapan saja melalui saluran telepon atau whastApp di Kontak Insan Medika.
Semoga tips tentang cara mengatasi orang tua sering marah-marah di malam hari yang diakibatkan oleh sindrom Sundowning ini dapat bermanfaat.
Baca juga: 5 Jenis Makanan Yang Wajib Dikonsumsi Pasca Operasi