HomeHomecareSering Buang Air Kecil Berlebih? Waspada Gejala Diabetes Insipidus

Sering Buang Air Kecil Berlebih? Waspada Gejala Diabetes Insipidus

Apakah Anda pernah mengalami ingin buang air kecil secara terus menerus? Perlu diwaspadai, sebab bisa jadi itu adalah gejala diabetes insipidus.

Diabetes insipidius merupakan penyakit yang menyebabkan cairan dalam tubuh mengalami ketidakseimbangan. Penyakit tersebut ditandai dengan kerapnya rasa haus dan seringnya buang air kecil dengan volume yang lebih banyak, bahkan bisa mencapai 20 liter dalam perhari. Akibatnya, penderita akan mengalami gangguan ketika tidur dan beraktivitas.

Berbeda dengan diabetes melitus, diabetes inspidus tidak memiliki hubungan dengan kadar gula darah, pola makan, bahkan gaya hidup. Penyakit ini diduga terjadi akibat adanya masalah hormon antidiuertik atau dikenal dengan vasopresin. Dalam kondisi normal, hormon antidiuretik bertugas untuk menyeimbangan cairan di dalam tubuh.

Diabetes insipidus juga menjadi penyakit yang bisa dibilang jarang orang mengalaminya. Diduga, penyakit ini hanya menyerang satu dari 25 ribu orang.

Baca juga: Mengenal Diabetes Melitus pada Lansia

Jenis-jenis Diabetes Insipidus

Diabetes inspidus memiliki penyebab yang berbeda-beda tergantung jenisnya. Berikut ini adalah jenis-jenis diabetes insipidus:

1. Diabetes Insipidus Nefrogenik

Jenis diabetes inspidus ini bukan terjadi karena adanya masalah pada otak, melainkan terdapat kelainan pada organ ginjal. Ginjal tidak mampu merespon hormon antidiuetik dengan optimal sehingga mengeluarkan banyak cairan dari aliran darah.

Beberapa penyebab terjadinya kondisi ini antara lain:

  • Kelainan genetik sejak lahir atau congenital nephrogenic diabetes insipidus.
  • Penderita mengalami gagal ginjal kronis
  • Penyumbatan terjadi di saluran kemih
  • Kadar kalium rendah (hipokalemia)
  • Kadar kalsium tinggi (hiperkalsemia)
  • Penggunaan obat-obatan tertentu

2. Diabetes Insipidus Sentral

Diabetes insipidus sentral atau diabetes insipidus kranial terjadi akibat adanya kerusakan pada kelenjar pituitari atau dikenal dengan hipotalamus. Kerusakan tersebut menganggu proses penyimpanan, produksi, dan pelepasan hormon. Ginjal akhirnya akan bekerja dengan menyarin terlalu banyak cairan sehingga memicu buang air kecil berlebihan.

Beberapa hal yang menyebabkan kerusakan pada hipotalamus, yaitu:

  • Penderita mengalami penyakit meningitis
  • Tumor
  • Mengalami cedera kepala atau operasi otak
  • Cacat genetik seperti sindrom wolfram
  • Kerusakan otak akibat kekurangan oksigen, seperti karena stroke dan tenggelam.

3. Diabetes Insipidus Dipsogenik

Diabetes insipidus dipsogenik juga dikenal dengan polidipsia primer. Penyebabnya karena adanya kerusakan pada mekanisme dalam tubuh saat merespons rasa haus. Akibatnya, penderita akan selalu merasa haus dan keinginan minum semakin meningkat bahkan melebihi kebutuhannya. Hal itu yang akhirnya menyebabkan penderita akan lebih sering buang air kecil.

Ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya kondisi tersebut, diantaranya sebagai berikut:

  • Infeksi atau peradangan
  • Kerusakan akibat cedera kepala
  • Tumor di kepala
  • Operasi otak
  • Konsumsi obat-obat tertentu untuk kelainan mental, seperti skizofrenia. 

4. Diabetes Insipidus Gestasional

Diabetes insipidus gestasional adalah jenis diabetes yang hanya terjadi pada ibu hamil. Penyebab kondisi ini karena plasenta yang bertugas mengirim oksigen dan nutrisi kepada bayi menghasilkan enzim yang menyebabkan kerusakan pada vasopresin.

Meningkatnya produksi hormon prostagladin juga menyebabkan ginjal menjadi kurang sensitif terhadap vasopresin.

Orang yang menderita diabetes insipidus jenis ini tergolong ringan karena tidak menunjukan gejala yang parah. Penyakit ini bahkan bisa dibilang jarang terjadi dan akan sembuh setelah ibu melahirkan. Namun perlu diwaspadai, sebab diabetes insipidus gestasional ini bisa terjadi lagi pada kehamilan berikutnya.

Gejala Diabetes Insipidus

Penderita diabetes insipidus umumnya mengalami beberapa gejala berikut:

  • Selalu ingin buang air kecil terus-menerus dan dengan volume yang banyak
  • Selalu merasa haus walaupun sudah banyak minum
  • Urine bewarna pucah bahkan tidak bewarna
  • Mood menjadi lebih mudah marah
  • Sulit untuk berkonsentrasi
  • Sering bangun saat tidur untuk buang air kecil bahkan sampai mengompol

Tak hanya menyerang orang dewasa, faktanya diabetes insipidus juga bisa menyerang bayi dan gejalanya lebih sulit untuk dikenali. Meski demikian, biasanya  bayi dan anak yang mengalami diabetes insipidus akan mengalami gejala seperti berikut:

  • Sembelit atau susah buang air besar
  • Sering mengompol ketika tertidur
  • Mengalami hipertermia (suhu tubuh meningkat)
  • Sering rewel
  • Susah untuk tidur
  • Pertumbuhan menjadi lebih lambat
  • Berat badan turun tanpa sebab

Kapan sebaiknya harus ke dokter?

Penyakit ini akan sangat menganggu aktivitas Anda jika tidak segera diobati. Oleh karena itu, segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika mendapat gejala yang mencurigakan seperti sering merasa haus dan buang air kecil yang tidak terkendali. Dokter nantinya akan memeriksa apakah Anda menderita penyakit ini atau tidak. Semoga membantu dan tetap jaga kesehatan.


Insan Medika adalah perusahaan home care terbaik di Indonesia yang telah banyak mendapatkan penghargaan dari dalam dan luar negeri. Terdapat 4 layanan keperawatan profesional: PERAWAT MEDISPERAWAT ORANG SAKITPERAWAT LANSIA dan PERAWAT DISABILITAS. Pemesanan cepat, harga transparan dan garansi tak terbatas. Hubungi sekarang!

REFERENSI

Verywell Health (2020). An Overview of Diabetes Insipidus. Diakses pada 11 Oktober 2022

Mayo Clinic (2021). Diabetes insipidus: Symptoms and causes. Diakses pada 11 Oktober 2022

Healthline (2022). Diabetes InsipidusSymptoms, Causes, Types, Diagnosis, More. Diakses pada 11 Oktober 2022

- Advertisement -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

nofollow

Artikel Terbaru

Artikel Populer