HomeKesehatanPerawatan Setelah Stroke Ringan, Apa yang Harus Dilakukan?

Perawatan Setelah Stroke Ringan, Apa yang Harus Dilakukan?

Stroke ringan merupakan kondisi tubuh ketika pasokan darah ke otak terganggu untuk sementara. Hal ini bisa terjadi apabila terjadi penyumbatan sementara di pembuluh darah yang menyuplai ke otak. Meski begitu, penyumbatan ini tak akan menyebabkan kerusakan permanen pada otak, khususnya jika kondisi ini tak berlangsung lama.

Ketika pasien sudah mengalami stroke ringan, maka perubahan gaya hidup perlu dilakukan. Terdapat perawatan setelah stroke ringan yang bisa dilakukan agar kondisi pasien tak makin parah. Dengan melakukan perawatan tersebut, kondisi pasien bisa saja membaik.

Penyebab Stroke Ringan

perawatan stroke ringan
Ilustrasi pengidap stroke ringan (Sumber: Freepik)

Penumpukan plak menjadi penyebab utama terjadinya pengurangan aliran darah, yang akhirnya mengakibatkan otak kekurangan pasokan oksigen dan nutrisi. Walau demikian, kondisi ini tak terjadi begitu saja, ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya penumpukan plak, diantaranya:

  • Keturunan, pasien yang memiliki keluarga dengan riwayat stroke memiliki resiko yang tinggi terhadap gangguan pembuluh darah.
  • Gaya hidup tidak sehat, seperti merokok, mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan kolesterol, serta jarang berolahraga bisa menyebabkan penyempitan arteri.
  • Kondisi tertentu, misalnya pasien mengalami penyakit medis seperti hipertensi, penyakit jantung, kolesterol, ataupun diabetes.
  • Faktor usia, proses penuaan menyebabkan perubahan pada kondisi pembuluh darah, sehingga menyebabkan kemungkinan terbentuknya plak serta kolesterol di aliran darah.

Baca juga: Kenali Perbedaan Stroke Iskemik dan Hemoragik, Yuk Simak!

Gejala Stroke Ringan

perawatan stroke ringan
Ilustrasi gejala yang dirasakan pengidap stroke ringan (Sumber: Freepik)

Terdapat beberapa gejala stroke ringan yang biasanya dirasakan oleh pasien. Gejala umum yang seringkali terjadi diantaranya:

  • Mati rasa atau kelemahan pada satu sisi tubuh, bisa berupa tangan, kaki maupun wajah.
  • Kehilangan penglihatan, baik berupa penglihatan ganda, penglihatan berkabut atau hilangnya penglihatan pada salah satu atau kedua mata.
  • Kesulitan berbicara atau memahami ucapan, pasien biasanya mengalami gangguan bicara dan sulit memahami apa yang orang lain katakan.
  • Mengalami gangguan keseimbangan atau koordinasi, hal ini menyebabkan pasien stroke ringan kerap merasa pusing atau sulit berjalan.
  • Ketidakmampuan mengontrol gerakan mata dengan benar, yang akhirnya menyebabkan gerakan mata terlihat tidak normal.

Baca juga: Panduan Pencegahan Stroke pada Lansia

Perawatan untuk Stroke Ringan

perawatan stroke ringan
Ilustrasi pasien yang mendapatkan perawatan stroke ringan (Sumber: Freepik)

Pengobatan serta perawatan stroke ringan penting untuk dilakukan. Tujuannya untuk mencegah kemungkinan terjadinya stroke yang lebih berat di masa yang akan datang. Ada berbagai pilihan terapi dan perawatan yang bisa pasien maupun keluarga pilih, antara lain:

1. Mengonsumsi Obat-Obatan

Pasien yang mengalami stroke ringan akan disarankan untuk mengonsumsi obat-obatan untuk menjaga kondisi tubuhnya. Jenis obat yang umum diresepkan oleh dokter untuk pengidap stroke ringan adalah:

  • Antiplatelet, yakni obat mirip aspirin yang bertujuan untuk mencegah pengumpalan darah dalam arteri.
  • Antikoagulan, sejenis obat yang digunakan untuk mencegah pembentukan gumpalan darah. Obat ini hanya diberikan jika pasien memiliki riwayat fibrilasi atrium atau kondisi sejenis.
  • Obat untuk mengendalikan tekanan darah, jenis obat ini hanya bisa didapatkan lewat resep dokter.
  • Obat untuk mengendalikan kolesterol, tujuannya untuk mengatur kadar kolesterol di dalam darah, sehingga plak kolesterol tak terbentuk di arteri.

2. Melakukan Perubahan Gaya Hidup

Pasien stroke ringan disarankan untuk mengubah pola hidup menjadi lebih sehat. Mulai dari berhenti merokok hingga menerapkan pola makan yang lebih baik. Makanan yang disarankan untuk pengidap stroke ringan dalah makanan rendah lemak, rendah sodium dan kolesterol, serta kaya akan serat.

Baca juga: Layanan Terapi Stroke Lewat Perawatan Homecare di Rumah

Keluarga maupun caregiver pasien bisa mengajak pengidap stroke ringan untuk melakukan olahraga secara teratur. Rutin berolahraga terbukti efektif untuk menjaga kesehatan pembuluh darah, mengendalikan berat badan, serta meningkatkan sirkulasi darah.

3. Rutin Melakukan Terapi

Pengidap stroke ringan disarankan untuk rutin berobat dengan mengikuti program rehabilitasi. Program ini bisa dilangsungkan dalam bentuk terapi, yakni:

  • Terapi bicara, pasca mengalami serangan stroke, terai bicara disarankan untuk dilakukan. Dengan terapi ini, pasien stroke ringan bisa mengatasi sekaligus mengidentifikasi masalah wicara. Terapi ini juga bisa membuat pengidap stroke ringan lebih mudah berkomunikasi dengan orang lain.
  • Terapi fisik, tujuan dari terap fisik adalah mempelajari dan melatih kembali aktivitas motorik sederhana organ tubuh. Jenis terapi ini sangat disarankan karena seringkali pengidap stroke kesulitan melakukan gerak tubuh. Melakukan terapi fisik secara teratur akan membuat organ tubuh lebih dinamis ketika beraktivitas.
  • Terapi okupasi, merupakan jenis terapi yang melibatkan olahraga serta pelatihan. Tujuan melakukan terapi ini adalah membantu pasien untuk mempelajari kembali aktivitas sehari-hari, mulai dari minum, makan, berpakaian atau mandi. Terapi ini akan membantu pasien stroke ringan untuk kembali menjadi mandiri atau semi mandiri.
  • Terapi kognitif, pengidap stroke ringan maupun berat dianjurkan untuk menjalani terapi kognitif. Alasannya karena pengidap stroke banyak yang mengalami perubahan pada kemampuan berpikir dan bernalar. Nantinya terapi ini akan membantu memulihkan pola berpikir dan berperilaku, sehingga bisa mengelola respons seperti sedia kala.

Baca juga: 6 Terapi Dasar Pasca Stroke untuk Mempercepat Pemulihan

4. Intervensi Karotif Invasif Minimal

Apabila penyebab stroke ringan disebabkan penyempitan arteri atau sebab medis lainnya, dokter bisa saja merekomendasikan prosedur invasif minimal, misalnya:

  • Carotid endarterectomy, yakni jenis prosedur yang melibatkan pengangkatan plak dari dinding arteri karotis, sehingga aliran darah dapat normal kembali.
  • Angioplasty karotis dan stent, prosedur berupa pemasangan stent (struktur kecil berbentuk tabung) untuk menjaga aliran darah lebih lancar.

Meskipun gejala stroke ringan hanya berlangsung dalam waktu singkat, namun hal ini tak boleh dibiarkan begitu saja. Pasien stroke ringan disarankan untuk menjaga kesehatan diri, tentunya dengan dukungan keluarga maupun caregiver.

Kini Anda bisa lebih mudah memantau kesehatan anggota keluarga yang mengalami stroke ringan lewat layanan caregiver dan perawat dari Insan Medika. Anda juga bisa menggunakan layanan telekonsultasi dan dokter visit untuk memastikan kesehatan keluarga dengan App Care Pro ID.

Perawatan stroke ringan sejak dini akan membantu pengidapnya tetap sehat dan terhindar dari kemungkinan stroke yang lebih berat. Manfaatkan jasa health care provider Insan Medika dengan menghubungi kami segera.

- Advertisement -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

nofollow

Artikel Terbaru

Artikel Populer