Olahraga mampu membuat suasana hati menjadi senang, menghilangkan stress dan meningkatkan kepercayaan diri.
Saat olahraga tubuh mengeluarkan hormon endorfin, oleh sebab itu orang yang melakukan olahraga mempunyai kualitas mental dan suasana hati yang lebih baik.
Setiap olahraga tubuh akan membakar cukup banyak kalori sehingga kegiatan fisik ini sering dilakukan untuk mendapatkan bentuk fisik yang ideal.
Lalu olahraga apa yang tepat untuk orang yang mempunyai keterbatasan fisik seperti cidera, pemulihan fisik pasca operasi dan atau orang dengan disabilitas?
Salin itu, olahraga juga sangat dianjurkan untuk orang yang mempunyai masalah berat badan, kondisi pernapasan kronis, diabetes atau penyakit berkelanjutan.
Terlapas dari usia, olahraga dapat dilakukan oleh siapa saja, tidak terkecuali orang tua atau lansia.
Mempunyai keterbatasan fisik (disabilitas) bukan berarti tidak bisa atau harus berolahraga.
Berikut olahraga yang dapat dilakukan oleh orang yang mempunyai keterbatasan fisik secara mobilitas atau orang dengan disabiltas.
Olahraga Kardiovaskular
Beberapa olahraga kardiovaskular bisa seperti jalan sehat, berlari, bersepeda, senam dan berenang.
Banyak orang dengan keterbatasan mobilitas menganggap olahraga berenang mampu mengurangi risiko ketiknyamanan otot dan persedinan.
Jika menggunakan kursi roda, Anda tetap bisa melakukan olahraga kardiovaskular ini seperti berkeliling di taman atau lapangan atletik.
Olahraga Keseimbangan dan Kekuatan Fisik
Mempertahankan massa otot dan tulang sangatlah penting, beberapa olahraga yang dapat dilakukan oleh orang dengan gangguan mobilitas adalah dengan olahraga keseimbangan dan kekuatan fisik.
Melatih tubuh bagian atas seperti angkat barbel atau angkat beban dapat dilakukan jika keluhan fisik ada di tubuh bagian bawah.
Jika Anda mempunyai keterbatasan pada tubuh bagian atas seperti bahu atau lengan, Anda dapat fokus untuk memperkuat dan menjaga keseimbangan tubuh.
Olahraga Peregangan Tubuh
Paling sederhana dan dapat dilakukan oleh semua orang termasuk orang dengan keterbatasan mobilitas.
Bahkan jika Anda mempunyai keluhan pada kaki seperti kesulitan melangkah dan kelumpuhan kaki tetap dapat melakukan peregangan.
Senam, yoga atau peregangan mampu memberikan manfaat langsung seperti mencegah cedera, mengurangi rasa sakit pada persendian dan kelenturan tubuh.
Persiapan untuk Melakukan Olahraga
Sebelum mengambil tindakan untuk berolahraga, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter, ahli terapi atau penyedia layanan kesehatan untuk mendapatkan arahan yang tepat sesuai dengan kondisi fisik dan medis Anda.
Dapatkan jawaban dari mereka untuk beberapa pertanyaan di bawah ini:
- Berapa banyak waktu untuk berolahraga dalam sehari dan seminggu?
- Jenis olahraga apa yang dapat atau harus dilakukan?
- Jenis olahraga apa yang harus dihindari atau tidak dilakukan?
- Apakah dapat mengkonsumsi obat atau vitamin setelah olahraga?
- Apa saja jenis makanan yang harus dikonsumsi sebelum dan setelah olahraga?
Memulai Olahraga secara Rutin
Anda dapat melakukan olahraga dari yang teringan dan mudah terlebih dahulu. Aktifitas fisik sederhana ini mampu menciptakan kepercayaan diri dan motivasi secara berkelanjutan.
Jadikan olahraga sebagai bagian terpenting dan rutinitas sehari-hari Anda. Membuat perencanaan untuk olahraga setiap harinya dan memadukan beberapa jenis latihan dapat dilakukan agar tidak monoton hingga membuat Anda bosan.
Konsisten dan fokus dalam jangka panjang. Banyak orang gagal melakukan pencapaian fisik yang telah ditetapkan karena tidak mempunyai komitmen yang kuat terhadap apa yang telah direncanakan.
Lakukan olahraga secara konsisten selama satu bulan untuk membiasakan diri dan tetap termotivasi. Anda dapat mencatat tujuan dari olahraga dan menempelkannya di dinding atau papan.
Hal yang terpenting bukanlah hasil secara fisik namun mendapatkan kepuasan hati dan penurunan stress dari pada fokus terhadap hal hasil yang membutuhkan waktu lebih lama seperti menurunkan berat badan.
Tips Tetap Aaman Saat Melakukan Olaharaga
Hentikan melakukan latihan (olahraga) saat Anda mengalami keluhan seperti rasa sakit, mual, pusing, sakit kepala, nyeri dada, sesak nafas, detak jantung tidak beraturan dan mata berkunang-kunang.
Perhatikan kekuatan fisik Anda dan jangan pernah memaksakan untuk tetap berolahraga. Jika dalam 15 menit berolahraga dan mengalami keluhan seperti di atas, maka Anda cukup melakukan olahraga selama 5 hingga 10 menit saja.
Jangan melakukan olahraga dengan melibatkan bagian tubuh yang cidera atau terluka. Beberapa pasien stroke sebagian tidak disarankan untuk melakukan aktifitas pada bagian tubuh yang dikeluhkan.
Jika keadaan tubuh yang cidera atau luka mulai sembuh, maka latihlah secara ringan dan perlahan terlebih dahulu.
Melakukan pemanasan, peregangan dan pendinginan. Lakukan pemanasan selama beberapa menit terlebih dahulu seperti berjalan dan peregangan ringan (mengayunkan lengan dan memutar bahu).
Setelah itu lakukan peregangan yang cukup dan jangan melakukan peregangan di saat otot belum mendapatkan pemanasan. Litihan olahraga kardiovaskular, melatih kekuatan fisik atau senam dan yoga. Lakukan pedinginan dalam beberapa menit sebelum mengakhiri olahraga dengan mengatur pernapasan dan peregangan secara mendalam.
Penuhi Konsumsi Cairan Tubuh. Saat melakukan olahraga, tubuh banyak mengeluarkan ion dan cairan penting. Oleh sebab itu menjaga kadar air dalam tubuh amatlah sangat penting. Minumlah air putih dan jangan minuman berenergi.
Menggunakan pakaian yang tepat. Pakaian olahraga yang tepat membantu membuat nyaman tubuh dan menghindari kesulitan dalam pergerakan selama berolahraga.
Baca juga:
- Olahraga untuk Lansia: 3 Jenis Olahraga Yang Mudah Dilakukan Oleh Orang Tua
- 5 Vitamin Yang Sangat Baik Untuk Orang Tua. Nomor 3 Sebaiknya Dikonsumsi
- Terbukti! 8 Menu Diet Ini Mampu Menurunkan Berat Badan Dalam Waktu 21 Hari