Mendeteksi sel kanker payudara sejak dini, maka akan semakin cepat pula pengobatan yang dilakukan. Peluang kesembuhan pun juga semakin besar. Salah satu teknik yang dapat digunakan untuk mendeteksi kanker payudara adalah melalui SADARI dan SADANIS. Apa SADARI dan SADANIS? Apa perbedaan keduanya? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
Pemeriksann “SADARI” adalah salah satu cara untuk mendeteksi masalah pada payudara seperti memeriksan adanya benjolan atau tanda-tanda lain pada payudara sedini mungkin.
Pemeriksaan ini direkomendasikan untuk dilakukan sejak wanita berusia 20 tahun dengan cara dilakukan sendiri di rumah setiap bulannya. Namun bagi wanita yang sedang haid, pemeriksaan dilakukan setiap hari ke 7 hingga 10 dihitung mulai dari hari pertama haid.
Baca juga: Sering Konsumsi Makanan Pedas Memicu Benjolan di Payudara?
Ada beberapa keadaan yang memerlukan SADARI, diantaranya:
- Penebalan kulit
- Terdapat benjolan.
- Perubahan ukuran dan bentuk payudara.
- Keluar cairan dari puting payudara.
- Pengerutan kulit payudara.
- Pembengkakan lengan bagian atas.
- Timbul nyeri.
- Terdapat benjolan pada sekitar leher dan ketiak.
Cara Melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk melakukan SADARI diantaranya sebagai berikut:
- Perhatikan dengan teliti payudara di depat cermin dengan menggunakan kedua lengan lurus ke bawah. Perhatikan apabila ada benjolan atau ada perubahan ukuran yang tidak normal.
- Angkat kedua lengan ke atas, hingga kedua tangan berada di belakang kepala dan tekan ke arah depan. Tekan kedua tangan Anda dengan kuat pada pinggul dan gerakan kedua lengan dan siku ke arah depan sambil mengangkat bahu.
- Angkat lengan kiri Anda lalu mulailah untuk meraba payudara kiri dengan tiga ujung jari tangan kanan.
- Tekanlah secara perlahan daerah sekitar puting dan amati apakah terdapat keluar cairan yang tidak normal ata tidak, seperti putih kekuningan yang bercampur darah.
- Amati payudara bagian atas tepi luar dekat lipat ketiak (kuadran superolateral kanan dan kiri) sebab tumor payudara banyak ditemukan di daerah tersebut.
Baca juga: Childfree Tingkatkan Risiko Kanker Payudara pada Wanita? Apakah Benar?
Pemeriksaan Payudara Klinis (SADANIS)
Sementara SADANIS adalah pemeriksaan payudara klinis yang dilakukan oleh dokter yang kompeten. SADANIS dilakukan ketika terdapat benjolan atau kelainan pada payudara ketika benjolan tersebut sudah berukuran cukup besar (sekitar 1cm).
SADANIS dianjurkan bagi wanita yang berusia 20-40 tahun. Pada wanita berusia 20 tahunan pemeriksaan ini dilakukan setiap 3 tahun sekali, sedangkan pada usia 40 tahun ke atas dilakukan 1 tahun sekali.
Cara Melakukan Pemeriksaan Payudara Klinis (SADANIS)
Pemeriksaan klinis yang umumnya dilakukan seperti skrining menggunakan USG payudara dan mammografi yang mana disesuaikan dengan usia.
Apabila Anda memutuskan ingin melakukan SADANIS, dianjurkan ketika periode 7-10 setelah haid dimulai. Sebab di waktu tersebut kepadatan payudara berkurang, sehingga benjolan yang berukuran kecil pun masih bisa untuk diraba.
Dapat disimpulkan, bahwa pemeriksaan keduanya sangat diperlukan untuk mendeteksi kanker payudara sejak dini. Tak hanya SADARI saja namun pemeriksaan akan lebih optimal apabila juga dilakukan SADANIS. Dengan begitu, benjolan mencurigakan yang masih berukurankecil pun dapat terdeteksi lebih awal.
Insan Medika adalah perusahaan home care terbaik di Indonesia yang telah banyak mendapatkan berbagai penghargaan dari dalam dan luar negeri. Kini tersedia empat layanan keperawatan profesional, seperti: PERAWAT MEDIS, PERAWAT ORANG SAKIT, PERAWAT LANSIA dan PERAWAT DISABILITAS. Pemesanan cepat, harga transparan dan garansi tak terbatas. Hubungi sekarang!
REFERENSI
Klik Dokter (2020). Selain SADARI, Pemeriksaan Dini Kanker Payudara Bisa dengan SADANIS. Diakses pada 16 April 2023.
Hello Sehat (2022). Cara Melakukan SADARI untuk Deteksi Dini Kanker Payudara. Diakses pada 16 April 2023.