Setiap orang pasti memiliki memori buruk saat masih kecil. Peristiwa-peristiwa buruk inilah yang akhirnya tertanam dalam bawah sadar mereka hingga dewasa. Kemudian akhirnya berpengaruh terhadap cara bersikap seseorang saat dewasa. Kondisi inilah yang disebut inner child.
Istilah inner child memang semakin populer seiring kesadaran masyarakat akan kesehatan mental. Agar lebih paham tentang inner child, simak ulasan berikut ini.
Apa yang dimaksud inner child?
Inner child sering diartikan sebagai sisi kepribadian seseorang yang terbentuk dari pengalaman saat masih kecil. Lebih tepatnya ketika seseorang masih memiliki pemikiran seperti saat masih anak-anak yang tidak pernah tumbuh dewasa.
Kondisi ini terjadi karena peristiwa baik buruk yang terjadi pada seseorang ketika masa kecil hingga mempengaruhi batin seseorang ketika dewasa, seperti saat mengambil keputusan, menjalani kehidupan, hingga merespon masalah.
Konsep inner child sendiri pertama kali diusulkan oleh psikolog bernama Carl Jung. Dirinya memeriksa perasaan dan emosinya sendiri yang layaknya anak kecil.
Pengalaman yang baik saat masa kecil, akan membentuk batin yang sehat saat dewasa. Sehingga seseorang cenderung lebih bersemangat dan termotivasi dalam menjalani hidup. Sedangkan seseorang yang memiliki inner child yang buruk, dapat menimbulkan perasaan dan perilaku negatif saat dewasa, seperti mudah cemas, sulit percaya dengan orang lain, timbul perasaan tidak dicintai, dan sebagainya.
Sayangnya, banyak orang tidak terlalu peduli akan hal ini dan membiarkan luka inner child dalam diri mereka terbawa hingga dewasa. Padahal, jika kondisi ini dibiarkan akan menghambat perkembangan diri saat dewasa.
Baca juga: Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental Pada Generasi Muda
Penyebab inner child terluka
Inner child seseorang yang terluka dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti:
- Luka pengasuhan saat masa kecil.
- Pola asuh keluarga.
- Trauma menyakitkan saat masa kecil.
- Kebutuhan saat masih anak-anak yang tidak terpenuhi.
- Merasa tidak aman dengan keluarga saat masih kecil.
- Sering mendapatkan bullying saat masih kecil.
- Mengalami kekerasan baik verbal maupun fisik.
- Kurangnya kasih sayang orang tua.
- Mengalami pelecehan seksual.
- Tidak diberikan kesempatan, baik saat mengambil keputusan atau berpendapat.
- Sering diabaikan.
- Tidak mendapat kesempatan untuk berekspresi.
Tanda orang mengalami inner child terluka
Ada beberapa tanda seseorang mengalami inner child terluka. Hal ini disampaikan oleh Maxine Harley seorang Psikoterapis, diantaranya:
- Suasana hati yang cenderung tidak stabil.
- Mudah sekali marah.
- Rendahnya harga diri seseorang.
- Kurang bisa membedakan antara serius dan bercanda.
- Menjadi seorang yang pemberontak dan penindas.
- Kurang percaya diri.
- Sering berbohong berlebihan.
- Suka memiliki masalah komitmen.
- Ketergantungan pada berbagai hal buruk, seperti berperilaku pasif, obsesif, kurang teman dekat, dan lainnya.
Baca juga: Mengenal 5 Tipe OCD (Obsessive Compulsive Disorder), Ini Penjelasan Lengkapnya
Cara menyembuhkan inner child
Inner child perlu disembuhkan karena membawa masalah pada kestabilan baik emosional, tingkah laku, hingga hubungan sosial seseorang dengan lingkungannya. Beberapa hal berikut ini dapat dilakukan untuk mengatasi inner child yang terluka, diantaranya sebagai berikut:
1. Menyadari inner child dalam diri
Mengingat dan berkunjung ke masa lalu memang menyakitkan. Namun mengubur masa lalu yang pahit tersebut tanpa disembuhkan juga hanya membuat inner child terus mendominasi diri.
Oleh karena itu, terima dan coba sadari bahwa ada sosok ‘anak kecil’ dalam diri yang masih terluka.
2. Menjalin komunikasi dengan inner child
Lakukan komunikasi dengan inner child dalam diri Anda dan tanyakan perihal masa lalu. Kira-kira apa yang harus dilakukan untuk memperbaikinya di masa sekarang. Dengan begitu, Anda akan membiarkan diri Anda mengidentifikasi dan memvalidasi rasa luka yang dialami.
3. Merangkul rasa marah dan sedih
Tidak selamanya marah itu bersifat negatif. Dalam keadaan tertentu, amarah diperlukan untuk membawa efek positif.
Begitu juga saat berhadapan dengan inner child Anda. Wajar jika muncul perasaan amarah akibat trauma di masa lalu. Jadi, Anda tak perlu merasa aneh apabila dilanda kesedihan. Anda hanya perlu merangkul dan memahami akan rasa sedih yang dialami.
4. Meditasi
Meditasi dapat memberikan rasa tenang pada pikiran. Jiwa yang tenang, akan lebih mudah bagi Anda berkomunikasi pada inner child.
Perlu diketahui, meditasi tak hanya bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental saja, namun dapat berhubungan langsung dengan pekerjaan anak batiniah.
5. Bantuan profesional
Cara terakhir untuk mengatasi inner child adalah dengan bantuan psikolog. Adanya psikolog dapat membantu Anda rekonsiliasi dengan inner child menjadi lebih mudah.
Buatlah diri Anda senyaman mungkin dan ungkap semua perasaan secara jujur. Psikolog adalah ahli profesional yang tentunya memastikan privasi Anda terjaga.
Insan Medika adalah perusahaan home care terbaik di Indonesia yang telah banyak mendapatkan penghargaan dari dalam dan luar negeri. Terdapat 4 layanan keperawatan profesional: PERAWAT MEDIS, PERAWAT ORANG SAKIT, PERAWAT LANSIA dan PERAWAT DISABILITAS. Pemesanan cepat, harga transparan dan garansi tak terbatas. Hubungi sekarang!
REFERENSI
Halodoc (2022). Mengenal Inner Child dan Cara Penyembuhannya. Diakses pada 12 Februari 2023.
Healthline (2020). Finding and Getting to Know Your Inner Child. Diakses pada 12 Februari 2023.
My Theraphy Assistant (2022). Do you have a wounded inner child? Here are 7 key signs. Diakses pada 13 Februari 2023.