Alergi debu adalah kondisi yang umum terjadi di seluruh dunia dan memengaruhi jutaan orang setiap tahun. Bagaimana tidak, kondisi ini dapat membuat hidup seseorang menjadi tidak nyaman dan terganggu.
Biasanya, reaksi alergi terjadi ketika seseorang terpapar debu rumah tangga yang mengandung tungau debu atau partikel debu lainnya. Guna memahami alergi debu dengan lebih baik, berikut ini akan dibahas tentang penyebab, gejala, dan cara pengobatannya pada alergi debu.
Baca juga: Kenali 4 Jenis Tes Mendeteksi Alergi Kulit Beserta Tahapannya
Penyebab alergi debu
Alergi debu disebabkan oleh reaksi alergi terhadap partikel debu rumah tangga. Debu rumah tangga terdiri dari berbagai bahan, termasuk serpih kulit manusia dan hewan peliharaan. Beberapa partikel asing dalam debu yang dapat memicu alergi diataranya sebagai berikut:
- Tungau debu. Alergi bisa terjadi ketika feses tungau debu terhirup oleh hidung. Pasalnya, fesef tungau mengandung jenis protein yang dianggap berbahaya untuk sistem imun tubuh.
- Bulu hewan. Tak hanya pada tungau saja, namun debu juga terkadang mengandung bulu hewan. Seseorang yang mengalami alergi terhadap bulu hewan, pastikan untuk menjaga kebersihan hewan peliharaan secara rutin dan memisahkan kandang hewan tersebut di ruangan tersendiri.
- Kecoa. Kecoa adalah hewan yang terkenal hidup di lingkungan yang kotor termasuk adanya debu. Hal inilah yang bisa menyebabkan alergen pada sebagian orang.
- Spora jamur. Pada jamur terdapat butiran spora yang berkembang biak. Butiran ini sangat ringan sehingga bisa melayang di udara. Hal ini dapat memicu alergi ketika sistem imun tubuh akan menganggap butiran spora sebagai debu dan suatu ancaman.
Baca juga: Mirip Tapi Tak Sama, Kenali Perbedaan Rhinitis Alergi dan Flu
Alergi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang menganggap keliru partikel debu ini sebagai ancaman dan merespons dengan melepaskan histamin dan zat kimia lainnya yang menyebabkan gejala alergi. Namun sayangnya, senyawa kimia tersebut dapat memicu reaksi peradangan sehingga timbul gejala alergi, seperti batuk, bersin, sesak napas, dan ruam kulit.
Gejala alergi debu
Gejala alergi debu dapat bervariasi dari ringan hingga parah. Beberapa gejala yang umum terjadi pada seseorang pada seseorang yang mengalami alergi debu diantaranya sebagai berikut:
- Bersin-bersin.
- Hidung berair atau tersumbat.
- Mata merah, gatal, dan berair.
- Terdapat lendir pada tenggorokan.
- Batuk-batuk.
- Gatal-gatal pada kulit.
- Sesak napas.
- Nyeri wajah.
- Kulit di bawah mata bengkak.
- Muncul ruam pada kulit.
Cara mengatasi alergi debu
Terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi alergi debu, diantaranya:
- Membersihkan lingkungan rumah. Rutin membersihkan rumah Anda dengan menyedot debu, mengganti sprei dan seprai secara teratur, serta menjaga kelembaban yang tepat untuk mengurangi pertumbuhan tungau debu.
- Gunakan purifier udara. Purifier udara dengan filter HEPA dinilai dapat membantu menghilangkan partikel debu dari udara di dalam rumah.
- Minum obat-obatan untuk alergi. Dokter biasanya akan meresepkan antihistamin, dekongestan, atau kortikosteroid untuk mengurangi gejala alergi debu.
- Immunoterapi alergi. Dalam beberapa kasus, terapi alergi dapat direkomendasikan, di mana tubuh diberikan dosis alergen yang semakin meningkat untuk membangun toleransi terhadap alergen tersebut.
Alergi debu memang sudah menjadi kondisi yang umum, tetapi dapat diatasi dengan efektif melalui pengelolaan yang tepat. Anda juga dapat mengurangi gejala dan menjalani hidup yang lebih nyaman dari ulasan diatas. Jika Anda mengalami gejala alergi debu, segera berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan bantuan dan perawatan yang sesuai.
Insan Medika adalah perusahaan home care terbaik di Indonesia yang telah banyak mendapatkan berbagai penghargaan dari dalam dan luar negeri. Terdapat empat layanan profesional, yaitu: PERAWAT MEDIS, PERAWAT ORANG SAKIT, PERAWAT LANSIA dan PERAWAT DISABILITAS. Pemesanan cepat, harga transparan dan garansi tak terbatas. Hubungi sekarang!
REFERENSI
Mayo Clinic (2021). Dust mite allergy. Diakses pada 24 September 2023.
Web MD (2022). Dust Allergies: Symptoms, Causes, Treatments of Dust Mite Allergy. Diakses pada 24 September 2023.
Healthline (2020). Dust Mite Allergies. Diakses pada 24 September 2023.