Pernahkah Anda mengalami demam dengan gejala ruam merah terang disertai sakit tenggorokan dan demam tinggi? Jika dilihat dari gejalanya, mirip dengan gejala DBD. Namun, ternyata gejala tersebut bisa menjadi pertanda seseorang mengalami demam Scarlet. Lantas, apa perbedaan antara DBD dengan Demam Scarlet? Simak ulasan berikut untuk mengetahui informasi lebih lanjut.
Baca juga: 5 Obat Tradisional Ini Efektif Menurunkan Demam atau Panas Pada Anak
Demam scarlet
Scarlatina atau dikenal dengan demam scarlet (scarlet fever), merupakan jenis demam berdarah yang disebabkan oleh infeksi bakteri streptococcus kelompok A. Bakteri ini memiliki racun yang menimbulkan ruam dan demam yang berwarna scarlet atau merah terang. Demam scarlet umumnya berkembang dari radang tenggorokan (strep throat).
Sebelumnya penyakit ini pernah menjadi penyakit yang berbahaya, yang mana sempat terjadi seperti wabah atau pandemi yang terjadi di dunia. Namun seiring dengan perkembangan dunia medis, penggunaan antibiotik dapat mengantisipasi bahayanya.
Demam Berdarah Dengue (DBD)
Sedangkan DBD (Demam Berdarah Dengue) adalah jenis demam berdarah yang terjadi akibat virus pada gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Nyamuk tersebut menularkan virus saat menggigit dan menghisap darah korbannya.
Berbeda sedikit dengan demam scarlet, DBD adalah salah satu demam berdarah yang membuat penderitanya mengalami nyeri hebat, bahkan seluruh tulang dan sendi terasa patah. Kondisi ini biasanya perlu penanganan medis agar tidak menyebabkan komplikasi yang semakin parah.
Baca juga: Kenali Komplikasi Berbahaya Akibat Demam Berdarah, Jangan Sepelekan!
Perbedaan demam scarlet dengan DBD
1. Berdasarkan gejalannya
Berdasarkan gejalanya, kedua jenis demam berdarah ini nyatanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan.
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, demam scarlet umumnya ditandai dengan munculnya ruam dan demam hingga 38,3 derajat Celsius. Namun, ada gejala lain yang muncul, seperti:
- Muncul garis merah pada lipatan kulit.
- Wajah tampak memerah.
- Lidah tampak bergelombang bewarna merah dan tertutup lapisan putih seperti buah stroberi.
- Tenggorokan terasa sangat sakit dan merah, terkedang disertai bercak putih atau kekuningan.
- Sulit menelan.
- Sakit kepala, mual, dan muntah.
Baca juga: Demam Keong jadi Wabah Endemik di Sulteng, Yuk Simak Gejalanya
Sama-sama disertai demam dan ruam, DBD juga memiliki gejala lain, antara lain:
- Nyeri di belakang tulang, mata, dan otot.
- Radang tenggorokan disertai sulit menelan dan minum
- Mual hingga muntah.
- Mimisan.
- BAB bewarna lebih gelap
- Gusi berdarah.
2. Berdasarkan cara pengobatan
Meskipun demam scarlet sempat menjadi ancaman yang cukup serius, namun kini sudah ada pengobatan khusus yang bisa dilakukan untuk mengatasi demam scarlet. Pasien yang mengalami demam scarlet dapat ditangani dengan menggunakan obat dan perawatan mandiri di rumah, dengan catatan kondisi pasien tidak mengalami komplikasi tertentu.
Biasanya dokter akan memberikan obat berjenis amoxicillin atau penicillin (antibiotik) dan erythromycin untuk pasien yang memiliki alergi.
Sementara pada DBD, belum ada pengobatan khusus yang bisa dilakukan. Namun, perlu adanya upaya untuk pencegahan terjadinya komplikasi akibat DBD sekaligus mencegah infeksi virus yang lebih parah. Beberapa upaya yang dapat dilakukan seperti:
- Konsumsi air putih dalam jumlah yang cukup. Dokter umumnya menambahkan cairan lewat metode infus.
- Konsumsi obat penurun panas untuk menurunkan demam. Hindari penggunaan aspirin atau obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), terutama pada anak-anak sebab dapat memperparah perdarahan atau memicu terjadinya sindrom Reye.
- Istirahat yang cukup.
Insan Medika adalah perusahaan home care terbaik di Indonesia yang telah banyak mendapatkan penghargaan dari dalam dan luar negeri. Terdapat 4 layanan keperawatan profesional: PERAWAT MEDIS, PERAWAT ORANG SAKIT, PERAWAT LANSIA dan PERAWAT DISABILITAS. Pemesanan cepat, harga transparan dan garansi tak terbatas. Hubungi sekarang!
REFERENSI
Halodoc (2022). Demam Scarlet. Diakses pada 9 April 2023.
Siloam Hospital (2023). Demam Berdarah Dengue (DBD) – Penyebab, Gejala, Pengobatan. Diakses pada 9 April 2023.
World Health Organization (2022). Dengue and Severe Dengue. Diakses pada 9 April 2023.