Katarak adalah salah satu penyakit yang umum terjadi pada lansia. Ditambah lagi, bertambahnya usia dapat meningkatkan faktor risiko seorang lansia mengalami katarak. Bahkan tak jarang penyakit ini menjadi penyebab kebutaan pada lansia.
Baca juga: Katarak: Penyebab, Gejala, Mencegah dan Mengobati
Sekilas tentang katarak pada lansia
Perlu diketahui bahwa katarak adalah kondisi ketika lensa mata menjadi keruh dan membuat penglihatan lansia menjadi tampak berawan. Hal ini disebabkan paling umum karena penambahan usia.
Dilansir dari National Eye Institute seiring bertambahnya usia, katarak pada lansia dapat terjadi karena protein yang menumpuk dan menggumpal. Akibatnya, sebagian area dari lensa mata menjadi terlihat buram.
Pasalnya, lensa mata sendiri sebagian besar terbuat dari protein dan air. Protein tersebut dapat tersusun sedemikian rupa agar lensa dapat tetap bening sehingga memungkinkan cahaya untuk masuk.
Jenis-jenis katarak yang sering terjadi pada lansia
Penyakit katarak juga memiliki beberapa jenis. Semua jenisnya tidak mematikan namun sama-sama berpotensi membahayakan penderita dan orang-orang disekelilingnya. Berikut ini, ada 7 jenis katarak pada lansia beserta dengan risiko bahayanya:
1. Katarak nuklear sklerosis
Jenis katarak ini paling umum terjadi pada lansia karena penuaan yang terbentuk di bagian tengah lensa mata. Katarak nuklear sklerosis umumnya ditandai dengan penguningan, kekeruhan, dan pengerasan pada bagian tengah lensa mata atau nukleus.
Seiring bertambahnya usia, nukleus pun akan semakin bertambah keruh dan membuat penderitanya semakin sulit untuk melihat dan membedakan warna.
Baca juga: 5 Penyakit atau Gangguan Penglihatan pada Lansia Yang Paling Banyak Terjadi
2. Katarak kortikal
Katarak jenis ini mengacu pada lokasi terjadinya, yaitu korteks atau lapisan selubung luar lensa. Diabetes menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya katarak kortikal.
Munculnya katarak kortikal umumnya ditandai dengan munculnya keruh dari pinggir lensa lalu berkembang masuk dalam bentuk sulur-sulur mirip ruji pada roda sepeda yang melingkar. Sehingga menyebabkan cahaya yang masuk ke mata menjadi tersebar dan penderitanya akan sering merasa silau, penglihatan menjadi kabur, serta sulit untuk membedakan warna objek yang jauh.
3. Katarak traumatik
Berbeda dengan jenis katarak lainnya, katarak traumatik disebabkan karena penderitanya pernah mengalami kejadian yang menyebabkan adanya trauma atau cedera di lensa mata, seperti terkena pecahan kaca, terbentur pada bagian mata, terkena serpihan batu, hingga terpapar bahan kimia tertentu.
Katarak traumatik biasanya diketahui setelah beberapa tahun cedera terjadi, namun dalam beberapa kasus, katarak dapat terjadi dalam waktu beberapa hari saja setelah terjadinya cedera.
4. Katarak putih
Jenis katarak putih ini adalah kondisi katarak sudah mencapai stadium lanjut. Biasanya lensa mata akan terlihat sangat keruh hingga bewarna putih dan keras. Oleh sebab itu, untuk menangani katarak ini perlu bantuan ahli bedah yang berpengalaman untuk mengoperasi jenis katarak ini.
5. Katarak diabetes
Seperti namanya, katarak jenis ini biasanya ditemukan pada pasien atau lansia yang mengalami diabetes terutama tipe 1 dengan gula darah yang tinggi.
Jenis katarak ini biasanya akan menimbulkan kekeruhan berbentuk kepingan salju berwarna abu-abu putih. Seringnya kondisi ini berkembang pesat dan membuat seluruh lensa menjadi putih dan bercahaya.
Baca juga: Mengenal Diabetes Melitus pada Lansia
6. Katarak polikromatik
Katarak polikromatik yang dikenal dengan katarak “Pohon Natal” ini ditandai dengan kristal berwarna di lensa mata. Katarak jenis ini disebut sebagai perkembangan dari jenis sebelumnya dan umumnya terjadi pasien dengan distrofi miotonik (kelemahan otot yang progresif).
7. Katarak morgagni
Dalam istilah medis, katarak morgagni berasal dari nama patologis anatomi dari abad ke-18 Giovanni Battista Morgagni. Jenis katarak morgagni ini terjadi ketika korteks menjadi lembek dan cair sehingga menyebabkan nukleus tenggelam di dasar lensa.
Selain itu, bertambahnya usia seseorang dan paparan sinar matahari juga menjadi faktor yang sangat berpengaruh terhadap terjadinya katarak morgagni.
Berikut tadi adalah jenis-jenis katarak yang umumnya terjadi pada lansia. Meski memiliki indikasi yang berbeda-beda, semua jenis-jenis tersebut memiliki bahaya yang sama. Sebab, pada stadium awal atau menengah pun penyakit ini menyebabkan penglihatan penderitanya terganggu hingga menyusahkan kegiatan sehari-hari.
Insan Medika adalah perusahaan home care terbaik di Indonesia yang telah banyak mendapatkan penghargaan dari dalam dan luar negeri. Terdapat 4 layanan keperawatan profesional: PERAWAT MEDIS, PERAWAT ORANG SAKIT, PERAWAT LANSIA dan PERAWAT DISABILITAS. Pemesanan cepat, harga transparan dan garansi tak terbatas. Hubungi sekarang!
REFERENSI
Sehatq (2019). Penyebab Katarak pada Lansia dan Faktor Risikonya. Diakses pada 16 April 2023.
Mayo Clinic (2022). Cataracts – Symptoms and causes. Diakses pada 16 April 2023.
National Eye Institute (2023). Types of Cataract. Diakses pada 16 April 2023.