Stroke adalah kondisi serius yang dapat mengganggu kualitas hidup seseorang secara signifikan. Salah satu komplikasi umum yang dapat muncul setelah stroke adalah spastisitas.
Spastisitas adalah kondisi di mana otot-otot tubuh mengalami kekakuan dan kejang yang tidak terkendali. Spastisitas dapat mempengaruhi mobilitas, kebebasan bergerak, dan kenyamanan sehari-hari. Namun, dengan perawatan yang tepat, spastisitas pasca stroke dapat diatasi. Ulasan berikut akan dijelaskan beberapa langkah efektif untuk mengatasi spastisitas pasca stroke.
Seberapa umum kondisi spastisitas terjadi?
Dilansir dari American Stroke Association menyebutkan jika sekitar 25-43 persen dari pasien stroke dapat bertahan hidup jika mengalami spastisitas pada tahun pertama pascastroke.
Selain itu, kondisi ini sering terjadi pada penderita stroke usia muda yang disebabkan oleh pendarahan. Keluhan dapat terjadi bisa setelah serangan stroke atau lebih lama dari satu tahun.
Baca juga: 5 Tips Perawatan Intensif Pasien Stroke Dirumah
Kondisi ini sebenarnya biasa terjadi pada penderita stroke. Ketika seseorang mengalami serangan stroke, kondisi kaki, lengan, hingga wajah akan mengalami kelumpuhan. Kelumpuhan ini terjadi karena penderita stroke tidak mampu mengendalikan gerakan otot dan terjadilah spastisitas.
Sering kali, penderita spastisitas akan merasa sedang bergerak sangat lambat atau seperti sedang membawa beban berat pada ototnya. Namun, ada kalanya penderita masih dapat menggerakkan otot-ototnya jika gejala spastisitas yang dialami ringan, namun gerkan yang dihasilkan malah tidak karuan.
Cara mengatasi spastisitas pasca stroke
Terdapat beberapa pilihan pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi spastisitas. Namun, umumnya pasien akan mengalami lebih dari satu pengobatan. Berikut adalah beberapa cara mengatasi spastisitas pasca stroke, diantaranya:
1. Melakukan konsultasi dengan ahli medis
Langkah pertama yang perlu Anda lakukan setelah mengalami stroke dan mengalami gejala spastisitas adalah berkonsultasi dengan ahli medis. Dokter Anda akan melakukan evaluasi menyeluruh dan meresepkan perawatan yang sesuai untuk situasi Anda. Ini mungkin melibatkan obat-obatan, terapi fisik, atau intervensi lainnya.
2. Melakukan terapi fisik
Terapi fisik adalah salah satu komponen utama dalam mengatasi spastisitas pasca stroke. Terapis fisik akan merancang program latihan yang sesuai untuk membantu meningkatkan fleksibilitas, kekuatan, dan kontrol otot. Latihan reguler dapat membantu mengurangi kekakuan dan meningkatkan mobilitas Anda.
3. Melakukan terapi okupasi
Terapis okupasional dapat membantu Anda mempelajari cara mengatasi hambatan sehari-hari yang mungkin Anda hadapi akibat spastisitas. Mereka dapat memberikan saran tentang alat bantu yang mungkin diperlukan untuk memudahkan aktivitas harian seperti berpakaian, makan, dan mandi.
Baca juga: Apa itu Silent Stroke? Berikut Pengertian, Gejala dan Penyebabnya
4. Obat-obatan
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan obat-obatan untuk mengurangi spastisitas. Obat seperti obat relaksan otot atau botulinum toxin (Botox) dapat digunakan untuk mengendurkan otot yang tegang. Namun, penggunaan obat-obatan harus diawasi dengan ketat oleh tenaga medis.
5. Perubahan gaya hidup
Selain perawatan medis dan terapi, perubahan gaya hidup juga dapat membantu mengatasi spastisitas pasca stroke. Ini termasuk menjaga pola makan sehat, berhenti merokok, dan menghindari konsumsi alkohol berlebihan. Penyesuaian lingkungan rumah Anda juga dapat membantu, seperti memasang pegangan tambahan atau mengurangi hambatan fisik.
6. Dukungan psikologis
Rehabilitasi pasca stroke bisa menjadi perjalanan yang menantang secara emosional. Dukungan psikologis dari keluarga, teman, atau seorang konselor dapat membantu Anda menghadapi stres dan kecemasan yang mungkin timbul akibat kondisi ini.
7. Terapi fungsional
Terapi fungsional melibatkan latihan-latihan yang dirancang untuk membantu Anda berfungsi dengan lebih baik dalam kehidupan sehari-hari. Ini dapat mencakup latihan-latihan yang meniru tugas-tugas harian, seperti berdiri, berjalan, atau mengangkat benda.
Baca juga: 7 Cara Merawat Pasien Stroke di Rumah Agar Cepat Sembuh
Setiap individu memiliki pengalaman yang berbeda dengan spastisitas pasca stroke, dan perawatan dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Kunci utamanya adalah mencari bantuan medis segera, berkomitmen pada perawatan, dan tetap optimis dalam perjalanan menuju pemulihan yang lebih baik.
Dengan begitu, banyak orang yang mengalami spastisitas pasca stroke dapat mencapai perbaikan yang signifikan dalam mobilitas dan kualitas hidup mereka.
Insan Medika adalah perusahaan home care terbaik di Indonesia yang telah banyak mendapatkan penghargaan dari dalam dan luar negeri. Terdapat 4 layanan keperawatan profesional: PERAWAT MEDIS, PERAWAT ORANG SAKIT, PERAWAT LANSIA dan PERAWAT DISABILITAS. Pemesanan cepat, harga transparan dan garansi tak terbatas. Hubungi sekarang!
REFERENSI
KEMENKES (2022). Bagaimana Menangani Spastisitas Pasca Stroke. Diakses pada 27 Agustus 2023.
American Stroke Asociation. Let’s Talk About Spasticity After Stroke. Diakses pada 27 Agustus 2023.
Healthline (2021). How to Manage Spasticity After a Stroke. Diakses pada 27 Agustus 2023.