Epilepsi (ayan) merupakan salah satu gangguan neurologis (gangguan sistem saraf) yang mana sinyal listrik pada otak terlampau tinggi sehingga menimbulkan kejang pada sebagian atau keseluruhan bagian tubuh.
Jika anak pernah mengalami kejang beberapa kali dalam 24 jam maka Anda harus waspada dan segera melakukan pemeriksaan kepada dokter. Pada beberapa kasus kejang yang di alami anak bisa berindikasi terkena kejang demam.
Step atau yang bisa dikenal juga dengan ayan secara berulang adalah salah satu tanda anak mengalami epilepsi. Berikut adalah gejala epilepsi pada anak yang sebaiknya Anda ketahui.
Gejala Epilepsi
- Gerakan tiba-tiba pada lengan atau kaki secara tidak sadar.
- Psikis akan terganggu dengan muncul perasaan terancam, ketakutan dan kecemasan tanpa sebab.
- Linglung dan tatapan kosong pada satu titik.
- Pingsan atau tak sadarkan diri.
Dokter mengklasifikasikan kejang yang dialami berdasarkan aktivitas otak. Kejang yang dialami oleh anak atau orang dewasa berbeda-beda tergantung pada aktivitas otaknya.
Berikut adalah kejang atau epilepsi berdasarkan aktivtas otak yang terganggu:
Parsial (Kejang Fokal)
Ketika bagian otak yang terkena aktivitas tidak normal maka bagian tubuh akan mengalami step. Kejang fokal terbagi menjadi dua kategori, yaitu:
Kejang Fokal Sadar
Kejang fokal sadar bisa juga disebut dengan kejang parsial simpel. Seperti pada namanya, saat seseorang terkena kejang fokal maka masih bisa mempertahankan kesadarannya walau beberapa di antara mereka tidak dapat berkomunikasi hingga kejang berhenti.
Baca juga: Cari Jasa Perawat Homecare Infal Lebaran Terbaik di Indonesia? Berikut Ulasannya
Kejang parsial simpel mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
- Penderita akan mengalami seperti dejavu atau pusing
- Mengalami kesemutan pada bagian tubuh tertentu
- Bagian tubuh seperti tangan atau kaki akan mengalami hentakan tanpa dikendekai
- Muncul perasaan tidak nyaman dan tenang seperti takut, marah dan sekaligus gembira tanpa sebab
- Muncul halusinasi seperti suara berdering atau bau-bau yang sebenarnya tidak ada
Kejang Fokal Tak Sadar
Kejang fokal tak sadar bisa juga disebut dengan kejang parsial kompleks. Berbeda dengan kejang parsial simpel yang mana penderita kejang parisal kompleks akan mengalami gangguan pada kesadaran. Ciri-cirinya bisa seperti tidak merespon ketika dipanggil, sentuhan atau tidak menghiraukan bentuk interfensi dari orang lain.
Ada juga gejala yang mengawali kejang parisal kompleks bisa berupa penderita melakukan aktivitas fisik secara berulang-ulang. Contohnya menggosokan tangan, menelan, mengunyah dan berjalan berputar-putar yang berlangsung selama 30 detik hingga 60 detik.
Kejang Secara Umum
Beberapa ahli membagi kejang umum menjadi 6 (enam) jenis, namun secara kejala atau ciri-ciri dari keseluruhan jenis kejang umum tersebut hampir sama.
Ada pun gelaja kejang umum adalah sebagai berikut:
- Menatap ke atas cukup lama.
- Diikuti dengan mata berkedip-kedip.
- Bagian tubuh akan mengalami kekuan hingga gemetar.
- Penderita akan menggigit lidah.
- Kekauan yang terjadi pada bagian tubuh akan mengakibatkan kehilangan keseimbangan hingga akhirnya terjatuh.
- Kehilangan keseimbangan diakibatkan oleh serangan mioklonik atau sentakan singkat dari persendian lengan dan kaki.
- Beberapa kasus akan membuat penderita mengompol karena hilangnya kontrol pada kandung kemih.
Baca juga: Begini Cara Menangani Penderita Alzheimer Yang Baik dan Benar